Pembahasan Linsek lancar, Aryanto Husain Berharap Penetapan Revisi Tata Ruang Segera Direalisasikan

Perencanaan Tataruang Segera Direalisasikan

READ.ID – Perencanaan tata ruang adalah hal penting dalam proses pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah. Perencanaan tataruang tidak hanya memperbaharui kondisi eksisting tapi juga memuat proyeksi dan mimpi dari sebuah daerah untuk membangun ke depan.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Aryanto Husain, saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektor (linsek) pembahasan rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Gorontalo Tahun 2023 2043 di Hotel Fairmont Jakarta.


banner 468x60

Rapat ini dipimpin langsung Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR dan dihadiri perwakilan Kementerian PUPR, KKP, KLHK, dan lain-lain. Delegasi Gorontalo dipimpin langsung Pj. Gubernur Gorontalo yang hadir bersama Wakil Ketua DPRD, Ketua Pansus Revisi Tata Ruang, Bupati/Walikota, Pj. Sekda, dan Pimpinan OPD terkait.

Menurut Aryanto pembahasan ini sangat penting karena pembahasan tata ruang ini sudah cukup lama, sementara kebutuhan terhadap revisi tata ruang sudah sangat penting bagi Gorontalo.

Di sektor Pariwisata, bertambahnya beberapa destinasi serta proyeksi hadirnya pengembangan destinasi baru harus dioverlay keatas perencanaan tataruang agar pengembangan berjalan sesuai kondisi ruang yang ada.

“Jangan lupa, ada juga obyek wisata yang rusak atau tutup karena kondisi ruang tidak lagi memungkinkan,” kata Aryanto.

Ditambahkannya, dengan revisi ini, Pemerintah bisa memetakan proyeksi pengembangan sektor pariwisata hingga 20 tahun kedepan.

Hadirnya Geopark Gorontalo menjadi nilai tambah dalam meningkatkan daya saing parwisata daerah.

“Saya berharap rencana pengembangan maritime geopark bisa diwujudkan kedalam revisi ini mengingat potensi underwater perairan Gorontalo sangatlah besar”, ucap Aryanto.

Aryanto pun berharap dengan hadirnya RTRW yang baru, kolaborasi lintas sektor untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata bisa dipetakan dengan jelas.

“Cross cuttingnya bisa kita tandai langsung secara spasial sehingga memudahkan memetakan kebijakan dan program yang dibutuhkan”, jelasnya.

Menurutnya, Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi (3A) sebagai pilar pembangunan pariwisata hanya bisa optimal jika didukung oleh sektor-sektor terkait lainnya.

Rapat linksek ini masih berlanjut hingga hari Sabtu di Hotel Maia Jakarta untuk membahas masukan dari berbagai instansi. Rencananya, Perda Revisi Tata Ruang akan segera disahkan setelah pembahasan ini.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60