Pemprov Gorontalo Melihat Peluang Kembangkan Industri dari Daun Lontar

READ.ID – Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki mendampingi Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dalam acara forum diskusi Indonesia Development Forum (IDF) 2019, di Jakarta. Forum ini membahas tentang peluang pekerjaan dan industri di masa depan.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendorong pengusaha untuk berinvestasi apa saja di Provinsi Gorontalo. Rusli berkomitmen, pihaknya akan mempermudah regulasi, meningkat kualitas dan kemudahan berusaha serta bebas KKN. Gubernur juga berharap untuk menarik investor masuk ke Gorontalo, seluruh pihak terkait harus menjaga stabilitas daerah agar tetap aman dan kondusif serta masyarakat dituntut untuk menerima para investor dengan baik.
Hal ini disampaikan Rusli Habibie saat menghadiri Forum diskusi Indonesia Development Forum (IDF) 2019 yang digelar Kementerian PPN/Bappenas bersama pemerintah Australia di Jakarta Convention Center, 22 hingga 23 Juli 2019.
Forum diskusi yang juga dihadiri Wakil Presiden RI, Jusuf Kala serta beberapa Menteri terkait ini, mengusung tema “Mission Possible : Memanfaatkan peluang pekerjaan masa depan untuk mendorong pertumbuhan inklusif “. Forum ini juga menghadirkan 250 pembicara nasional dan internasional dengan latar belakang industri dan sektor yang beragam.
Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki menyampaikan bahwa forum diskusi ini sangat bermanfaat sekali. Pengalaman sebelumnya Selalu ada saja info cerdas yg berhasil di bawa ke Gorontalo. Menurut Budiyanto, banyak inovasi yg banyak bisa dikembangkan di daerah. Selain itu, dua tahun lalu Pemerintah Provinsi Gorontalo mendorong PPP (Publik Privat Partnership) atau Kemitraan antara pemerintah dan badan usaha untuk penyediaan infrastruktur.
“Di forum IDF 2019 ini apa saja yang akan di kembangkan? tadi bersama Gubernur sebelum acara dimulai, kita melihat stand mengenai pemanfaatan daun lontar, daun lontar itu banyak di Gorontalo. Ini salah satu contoh dari sekian banyak jenis sektor dan industri yang bisa dikembangkan di Gorontalo,” ujar Budiyarto.***

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version