READ.ID – Kabupaten Gorontalo menjadi referensi tingkat nasional untuk belajar menangani stunting. Salah satunya, jajaran pemerintah kabupaten Bandung yang datang untuk melakukan kaji Bandung penanganan stunting di kabupaten Gorontalo, Selasa (1/10).
Kabupaten Gorontalo dianggap sebagai salah satu daerah yang berhasil menurunkan stunting (Anak kerdil) secara signifikan berdasarkan angka stunting dari tahun 2015 diangka 40,2 persen menjadi 5,9 persen di 2019.
Asisten II pemerintah Kabupaten Bandung Marlan mengaku, berdasarkan referensi dan informasi dari kementeran kesehatan RI, Kabupaten Gorontalo adalah salah satu daerah selain Provinsi Bali yang mampu menurunkan angka stunting dengan cepat.
“Kami sengaja datang di Kabupaten Gorontalo ini untuk melihat langsung kiat-kiat program pemerintah disini. Sebab, dalam kurun 3 tahun terakhir, penurunan stunting sangat tajam disini,” tuturnya.
Hasil kaji banding stunting di kabupaten Gorontalo, akan diterapkan di daerahnya.
Marlan mengungkapkan tahun 2016 Kabupaten Bandung ditetapkan Kementerian Kesehatan masuk 100 daerah yang terkena stunting. Oleh karena itu pihaknya akan melakukan upaya melalui program penurunan stunting di 10 desa dan 8 kecamatan.
“Kurang lebih ada 20 ribuan anak-anak yang terkena stunting. Tahun 2018, kami sudah melakukan berbagai upaya penurunan secara internal. Untuk lebih menurunkan stunting, kami akan melakukan kunjungan di daerah yang berhasil menurunkan stunting,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua pokja penanggulangan stunting Kabupaten Gorontalo, Cokro Katili mengatakan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo fokus penanganan stunting dari tahun 2017, yaitu secara terintegrasi di fokuskan di 7 kecamatan yang tersebar di 10 desa.
“Kami berkomitmen untuk membentuk pokja penangan stunting bersama bappeda sebagai dinas perencana dengan menggandeng kurang lebih 10 OPD. Selain dinas kesehatan, termasuk PKK dari tingkat Kabupaten hingga PKK desa,” Kata Cokro.
Cokro menganggap masalah stunting bukan hanya upaya sensitif pada Dinas Kesehatan, namun menjadi tangggung jawab semua pihak termasuk OPD. Keseriusan pemerintah Kabupaten Gorontalo ditandai dengan pelaksanaan rembuk stunting yang dilakukan semua pimpinan OPD.
“Langkah ini juga telah di anggarkan melalui OPD terkait hingga desa, atas arahan kemenkes RI untuk penanganan stunting,” pungkas Cokro. (Wahyono/RL)