READ.ID – Pihak Rumah Sakit Aloe Saboe (RSAS) Kota Gorontalo menegaskan bahwa adanya temuan limbah B3 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talumelito, bukanlah merupakan sampah B3 seperti yang ditemukan beberapa waktu lalu.
Hal ini ditegaskan Wakil Direktur Pelayanan RSAS Kota Gorontalo dr. Boby Harun, kepada sejumlah awak media, Kamis (12/5/2022).
Pihaknya, kata dr. Boby Harun, memastikan jika temuan limbah B3 di TPA Talumelito Kabupaten Gorontalo, sepenuhnya bukanlah sampah medis yang mengandung bahan berbahaya.
Sebab, sampah medis terbagi atas beberapa bagian yang sebelum dibuang dan diangkut petugas kebersihan, terlebih dahulu dilakukan pemilahan, untuk dipilih mana sampah medis yang berbahaya dan tidak berbahaya.
Misalnya, sampah Limbah infeksius. Artinya semua sampah tersebut terkontaminasi dengan darah atau dengan tubuh pasien, maupun cairan ketuban.
Pihaknya pun menjelaskan, menyangkut informasi yang beredar bahwa sampah medis terdapat di TPA Talumelito, terlihat bahwa yang ditemukan adalah pembungkus jarum suntik.
“Nah, pembungkus jarum suntik, termasuk dalam sampah plastik pada umumnya, sehingga tidak dikategorikan sebagai sampah medis berbahaya atau sampah biasa”, jelas dr. Boby Harun.
Mengingat, sampah tersebut tidak terkontaminasi dengan darah ataupun cairan tubuh pasien yang dirawat.
Sementara itu, jika jarum suntik dipakai untuk menyuntik itu limbah infeksius, namun jika belum digunakan, maka belum jadi limbah infeksius.
Tidak hanya itu, dus sebagai bungkusan obat ada fiar plafon, pun ditaruh ke tempat sampah, karena tidak termasuk limbah medis.
“Serta, plastik pembungkus infus, yang bukan termasuk sampah medis, sebab tidak terkontaminasi dengan darah cairan pasien yang dirawat”, kata dr. Boby Harun.
“Intinya, kami dari RSAS Kota Gorontalo menegaskan, bahwa sebelum sampah medis diangkut oleh petugas kebersihan dari Badan Lingkungan Hidup, para petugas kebersihan rumah sakit sudah mensortir dan memilih mana sampah medis yang berbahaya dan tidak berbahaya, untuk tidak disatukan, sebelum dilakukan pengangkutan”, tandasnya.
(Rinto/Read)