Rombongan WCD 2023 Kunjungi IKM di Kabupaten Gorontalo

Rombongan WDC Kunjungi IKM

READ.ID – Masih dalam rangka memperingati World Coconut Day 2023, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo bersama rombongan International Coconut Comunity berkunjung ke dua Industri Kecil Menengah (IKM) di Kabupaten Gorontalo, Minggu (24/9/2023). Kunjungan ini diharapkan menjadi ajang promosi IKM olahan kelapa.

IKM yang dikunjungi yakni UPTD Sentra IKM Pulubala Kelapa Terpadu penghasil Virgin Coconut Oil (VCO) serta minyak kelapa berbahan berbahan baku kelapa segar (bukan kopra) dan PT Ufuk Timur Indonesia (UTI) Gorontalo penghasil arang. Masing-masing beralamatkan di Desa Tridarma Kecamatan Pulubala dan Desa Bumela Kecamatan Bilato.


banner 468x60

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gorontalo Victor Asiku mengatakan dua IKM ini dipilih karena kemudahan akses dan bertepatan dengan arah menuju Taman Kelapa Dunia yang baru saja diresmikan. Selain itu juga untuk memberikan kesempatan pada private sektor seperti PT. UTI untuk mempromosikan produknya terutama arang.

“Alhamdulillah tadi saya lihat sudah ada dua orang yang meminta langsung kontak ke koperasi. Jadi untuk sentra IKM sendiri kita kerja sama dengan koperasi. Koperasi yang langsung melakukan hal-hal yang berkaitan dengan produksi maupun distribusi serta pemasaran,” ungkap Victor.

Dari kunjungan ini, dikatakan Victor VCO menarik minat beberapa orang pada rombongan ICC. Hal ini karena VCO adalah minyak yang diperoleh dari daging buah kelapa tua yang segar, diproses dengan diperas tanpa penambahan air, tanpa pemanasan, sehingga hasilnya murni dan aman untuk dikonsumsi.

Disisi lain, pada kunjungan di PT. UTI Bupati Nelson meminta Dinas Perindag untuk mengundang seluruh IKM briket untuk membahas permasalahan bahan baku. Kemudian biaya ekspor yang terhitung mahl dan hanya melalui Surabaya serta pergantian mesin perlu menjadi perhatian.

Tidak hanya kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo, Bupati Nelson juga berencana mengundang Bupati Buol, Bolaang Mongondow Selatan dan Bolaang Mongondow Utara sebagai daerah penghasil kelapa.

“Jadi ini perlu dicek kembali dan dilihat mana yg lebih menguntungkan, saya pikir itu lebih baik. Apalagi mereka kan skalanya kecil, kalau mereka bersatu semua briket itu kan bagus, yang penting pasarnya bagus, satu kali jalan. Kalau ada waktu kita kumpulkan mereka semua,” ungkap Nelson.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60