READ.ID – Wakil ketua I DPRD Gorontalo Utara Roni Imran berharap Gaji dari Pegawai Tidak Tetap (PTT) di daerah itu untuk segera dibayar.
Hal itu disampaikan Roni Imran usai meninjau posko terpadu gugus tugas percepatan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di perbatasan Gorontalo-Sulut, di wilayah timur Kecamatan Atinggola.
Roni, di Gorontalo, Rabu, mengatakan, kunjungannya tersebut selain menyalurkan bantuan alat pelindung diri (APD), suplemen, susu, masker dan perangkat lainnya, juga melihat langsung keluhan yang disuarakan masyarakat setempat, terkait antrean kendaraan dan penumpang yang terjadi di pintu masuk Gorontalo tersebut.
“Saya melihat, para petugas khususnya tim medis, sangat optimal menjalankan tugasnya terkait pemeriksaan suhu tubuh dan mencatat identitas serta rekam perjalanan setiap penumpang. Saya sangat mendukung kinerja mereka,” ujar Roni.
Dua hal yang ia harapkan dari pemerintah daerah, yaitu mengatasi persoalan penumpukan orang atau penumpang serta memberikan perhatian bagi para tim gugus tugas, baik tim medis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) maupun masyarakat yang menjadi rewalan membantu para petugas di wilayah perbatasan.
DPRD berharap kata politiskus NasDem itu, tim gugus tugas yang ditempatkan khususnya yang masih berstatus honorer, agar segera dibayarkan gajinya, disiapkan makanan dan minuman, serta vitamin untuk suplemen mereka.
Tim gugus tugas didukung aparat TNI dan Polri, sangat memaksimalkan kinerja mereka, namun memang saya melihat, kata Roni, penumpukan massa atau penumpang kendaraan tidak bisa dihindari.
Olehnya, DPRD berharap, agar pemerintah kabupaten khususnya tim gugus tugas di tingkat pengambil kebijakan, untuk secara terus menerus memantau langsung di lapangan, agar setiap persoalan yang muncul dapat segera diatasi.
“Jika terjadi penumpukkan massa atau penumpang, perlu dicari penyebabnya, serta dimaksimalkan perannya dalam memberi solusi mengurai penumpukkan tersebut. Mungkin saja ada alat kesehatan seperti termometer untuk mengukur suhu tubuh yang mengalami kerusakan, sehingga terjadi penumpukan ataupun persoalan teknis lainnya yang perlu segera ditemukan dan dicarikan solusi,” kata Roni.
Ia yakin dan percaya, pihak TNI dan Polri yang ditugaskan mampu menertibkan suasana di lokasi.
Namun agar tujuan pencegahan COVID-19 bisa tercapai, maka yang perlu dilakukan petugas adalah, segera memeriksa atau mengukur suhu tubuh para pengendara dan penumpang, untuk memastikan mereka aman atau bukan pembawa virus Corona jenis baru.
Saat seluruh pengendara dan penumpang yang tiba di pintu perbatasan bertepatan pada penutupan pintu keluar dan masuk yang dilakukan pada pukul 18.00 Wita dan pukul 06.00 Wita, seluruhnya langsung di cek kondisinya saat itu juga.
Jangan menunggu saat pintu masuk ke Gorontalo maupun pintu keluar ke Sulut dibuka, baru melakukan antrean pengecekan suhu tubuh dan lain-lain.
Mengingat Sulut dan Sulteng merupakan provinsi yang diketahui dalam zona merah COVID-19. (RL/Read)