READ.ID – Tahapan konkret pengembangan kawasan Teluk Tomini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), berbasis perdesaan sudah dimulai.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok, dalam press conference usai pembukaan kegiatan Pre Regional Meeting, di TC Damhil UNG, Kota Gorontalo, Kamis (4/3/2021).
“Rancangan kegiatan Pre Regional Meeting, yang merupakan langkah awal dari misi besar kita untuk mewujudkan KEK Kawasan Teluk Tomini berbasis perdesaan, hari ini tahapan konkretnya sudah kita mulai,” ungkap Eduart.
Menurut Eduart, hal itu guna menindaklanjuti apa yang sudah disampaikan Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini, beberapa waktu lalu.
“Almhamdulillah, kegiatan ini dihadiri langsung oleh tiga direktur jenderal (dirjen),” beber Eduart.
Diantaranya, kata Eduart, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes PDTT, Harlina Sulistyorini, Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Eko Sri Haryanto, serta Dirjen Bina Pemerintahan Desa Yusharto Huntoyungo.
“Ini satu momen yang luar biasa. Terus terang ini di luar ekspektasi saya. Saya sangat bersyukur dan bahagia atas dukungan yang diberikan,” kata Eduart.
Dijelaskannya, kegiatan ini hanyalah langkah awal. Masih banyak tahapan yang akan dilewati. Namun melihat dukungan dari para dirjen yang hadir, menambah tekad bahwa misi besar ini bisa diwujudkan.
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Kemendes PDTT, Harlina Sulistyorini, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi, kegiatan Pre Regional Meeting yang diinisiasi oleh UNG. Kami yakin, tidak akan lama lagi,Teluk Tomini akan menjadi pionir untuk pengembangan perdesaan,” ujar Harlina.
Kemudian, dukungan penuh juga datang dari Dirjen Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Eko Sri Haryanto.
Eko menilai, potensi yang dimiliki Teluk Tomini sangat luar biasa. Ia menyerukan seluruh pihak yang menginisiasi itu perlu bekerja keras.
“Terutama pemerintah daerah, masyarakat, para pelaku usaha, perguruan tinggi, dan lain sebagainya,” tandas Eko.
(SAS/RL/Read)