READ.ID – Tidak Mengakui Hasil Konferensi, Ani Hasan Datangkan Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) di Gorontalo, Kamis (09/01).
Kedatangan PB PGRI ke Gorontalo Terkait hasil konferensi PGRI Provinsi Gorontalo yang menghasilkan Ketua Terplih Eduart Wolok, pada 18 Desember 2019 lalu.
Pertemuan yang digelar di gedung PGRI Jalan Jambu Kota Gorontalo, turut dihadiri oleh Ali Rahman Sekretaris Jendral PB PGRI, Achmad Wahyudi Ketua LKBH (Lembaga Bantuan dan Konsultasi Hukum) PB PGRI dan Pengurus PGRI Kabupaten/Kota Se-Provinsi Gorontalo.
Ali Rahman mengatakan, kedatangan PB PGRI Ke Gorontalo dengan tujuan ingin mencari informasi dan bukti bukti hasil dari konferensi yang berlangsung kemarin.
Ia juga menambahkan, kedatangan mereka ingin memberikan pemahaman kepada seluruh pengurus PGRI Gorontalo bahwa, mereka hadir bukan untuk mengambil sebuah keputusan akan tetapi menggali semua informasi yang terjadi di Gorontalo.
“Yang menjadi hasil dan catatan kita pada pertemuan hari ini akan kita plenokan ditataran Pengurus Besar PGRI di Jakarta dan diselesaikan sebelum akhir Januari ini,” ucap Ali.
Senada dengan hal itu, Achmad Wahyudi menuturkan bahwa, ini adalah proses Dinamika berorganisasi dan kedatangan PB PGRI bertujuan untuk melakukan investigasi agar tetap objektif dalam mengambil sebuah keputusan.
“Kebenaran bukti administrasi sangat penting untuk kita bisa menentukan hasil keputusan pleno dan kita tidak berpihak kesiapapun. Insyaallah hasil pleno PB PGRI sebelum akhir januari sudah selesai,” ujar Achmad.
Dalam kesempatan yang sama, Lukman Kasim Ketua LKBH PGRI Kota Gorontalo menjelaskan, tidak ada permasalahan yang krusial dalam hasil konferensi yang telah terlaksana kemarin dan posisinya pengurus PGRI Kabupaten/Kota telah menyepakati, serta menerima hasil konferensi tersebut.
“Sebetulnya Kalau pihak yang merasa dirinya tidak terpilh mengakui secara legowo, saya kira tidak ada persoalan yang sangat krusial,” tandas Lukman. (Ymt/RL/Read)