READ.ID – Terkait utang BPJS Kesehatan Gorontalo yang capai sekitar Rp67 miliar yang ada di 15 rumah sakit di Gorontalo, masyarakat khawatir akan pelayanan kesehatan di sejumlah rumah sakit tersebut.
Arjun Mongulaingo salah seorang peserta BPJS Kesehatan mengaku khawatir akan pelayanan dirumah sakit, jika kemudian BPJS belum membayarkan klaim dari rumah sakit tersebut.
“Masyarakat dituntut membayar iuran BPJS, tapi apakah itu berbanding dengan pelayanan rumah sakit ?,” kata Arjun Mongulaingo.
Baca Juga : BPJS Kesehatan Punya Tunggakan di 15 Rumah Sakit di Gorontalo
Menurutnya bahwa, klaim rumah sakit yang belum dibayarkan oleh BPJS itu dikhawatirkan akan berdampak pada layanan pasien.
“Namun kami berharap ini tidak terjadi, kasihan juga masyarakat pengguna BPJS,” Tegas Arjun.
Baca Juga : BPJS Sarankan RSUD Toto layani pasien dengan berhutang
Kalau kemudian, pelayanan kesehatan terhadap pengguna BPJS minim, tentu harus dimaklumi juga karena memang klaim yang diajukan oleh Rumah sakit, belum dipenuhi oleh BPJS.
“Klaim tersebut tentu untuk membayar dokter, perawat, obat dan tindakan medis lainnya,” jelasnya.
Sebelumnya Kepala BPJS kesehatan cabang Gorontalo, Muhammad Yusrizal mengatakan, saat ini tunggakan utang BPJS kesehatan Gorontalo berada di 15 rumah sakit yang tersebar di Kabupaten/Kota di Gorontalo.
“Di Gorontalo sendiri ada 15 rumah sakit yang tagihan klaimnya belum dibayarkan oleh BPJS kesehatan mencapai enam puluh tujuh Milyar rupiah,” ucap Yusrizal saat menggelar pertemuan dengan pihak rumah sakit Toto Kabila, Selasa (24/9). (F-01/RL)