banner 468x60

Wali Kota Gorontalo Ingatkan OPD Maksimalkan Realisasi Fisik dan Anggaran

OPD Kota Gorontalo

READ.ID – Pemerintah Kota Gorontalo mencatat masih ada beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah), memiliki realisasi fisik dan anggaran tahun 2021 diatas 90 persen.

Namun, hal ini tetap saja tidak bisa merubah capaian realisasi Pemerintah Kota Gorontalo, di tahun 2021 yang hanya mecapai 80 persen lebih.

Tentunya, hal tersebut membuat Wali Kota Marten Taha memberikan peringatan keras, bagi seluruh OPD atas capaian dibawah target atas realisasi baik fisik dan anggaran tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Gorontalo.

Penegasan ini disampaikan Wali Kota melalui Rakorev (Rapat Koordinasi dan Evaluasi) bersama seluruh pimpinan OPD, Senin (10/01/2022).

Berdasarkan laporan Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, progres capaian realisasi di Kota Gorontalo tahun anggaran 2021, mengalami penurunan sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Wali Kota menyebut, dari capaian realisasi Pemerintah Kota Gorontalo, sampai dengan Bulan Desember tahun 2021 yaitu realisasi fisik 85,04 persen dari target 100 persen. Sementara realisasi keuangan 80,08 persen dari target 100 persen.

Diakui Wali Kota, ada beberapa faktor yang menyebabkan, pemerintah Kota Gorontalo tidak dapat memenuhi target dalam penyerapan anggaran, pada tahun 2021.

Diantaranya, kata Wali Kota, berkaitan dengan Dana PEN (Pemulihan EKonomi Nasional) yang dilaksanakan secara multy year.

“Kemudian, dana Silpa Kecamatan Kota Barat yang tidak terealisasi”, ujar Marten Taha.

Demikian juga, dengan kegiatan yang bersumber dari dana DAK (Dana Alokasi Khusus) yang telah ditender, namun pihak ketiganya mengundurkan diri secara sepihak.

“Juga, terdapat staf entri OPD yang belum melakukan penginputan sesuai deadline waktu yang ditetapkan”, sambung Wali Kota.

Namun, bagi Wali Kota sendiri, terlepas dari berbagai faktor tersebut, saya minta kepada seluruh OPD agar capaian ini, bisa menjadi perahtian serius.

“Olehnya, jangan memiliki sikap acuh tak acuh, dengan anggaran yang sudah diberikan, dan tidak dimaksimalkan dengan berbagai alasan”, ucap Wali Kota lagi.

Bagi Marten Taha sendiri, semua harus kreatif dalam melahirkan program kegiatan, yang bisa memberikan dampak baik terhadap daerah dan masyarakat.

“Memang beberapa tahun terakhir ini sampai dengan sekarang, pandemi Covid-19 menjadi salah satu kendala untuk berinovasi”, imbuhnya.

Namun, meski begitu, Marten Taha menekanakan, agar harus kembali pada tugas dan fungsi kita sebagai pelayan masyarakat dan motor penggerak pembangunan daerah.

Wali Kota pun berpesan kepada seluruh pimpinan OPD, agar mempercepat proses tender pengadaan barang dan jasa, terhadap kegiatan yang telah dianggarkan dalam APBD tahun anggaran 2022

“Tujuannya, agar pelaksanaan kegiatan dimaksud dapat diselesaikan tepat waktu, dan tidak melampaui tahun anggaran 2022”, kata Wali Kota.

Disamping itu, Wali Kota pun mengingatkan, agar dalam melaksanakan program atau proyek pembangunan, untuk selalu berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Terutama yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.

Selanjutnya, bagi para pengguna anggaran, agar mengevaluasi kinerja para KPA dan PPTK secara berkala, melalui rapat atau pertemuan secara internal di masing-masing OPD.

“Pimpinan OPD dan unit kerja, untuk lebih peka terhadap permasalahan terkait dengan tupoksi dan penyerapan anggaran, serta berupaya mengantisipasi sedini mungkin, sehingga tidak berkembang menjadi permasalahan dikemudian hari”, harap Wali Kota.

Juga, kata Wali Kota, berlaku bagi OPD penerima dana DAK, DID dan dana pemulihan ekonomi nasional, agar mempercepat program dan kegiatannya sesuai prosedur dan ketentuan.

“Terakhir, harapan bagi para Camat, agar bisa mengawal dana kelurahan yang bersumber dari pajak bumi dan bangunan, untuk pembangunan sarana dan prasarana kelurahan”, pungkasnya.

(Rinto/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60