READ.ID – Dalam rapat koordinasi dan evaluasi (Rakorev) penyerapan anggaran triwulan I yang dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Gorontalo, terungkap bahwa Serapan atau realisasi keuangan dan fisik triwulan I Pemerintah Kota Gorontalo masih rendah.
Wali Kota Marten Taha menyebut, berdasarkan laporan yang disampaikan Kabag Pembangunan realisasi di empat bulan pertama tahun 2024 tergolong masih rendah. Yaitu, untuk realisasi fisik 29,63 persen dan keuangan 23,31 persen.
Menurut Wali Kota Gorontalo, rendahnya realisasi keuangan dan fisik disebabkan pembiayaan keuangan daerah dalam kondisi tak baik.
“Hal ini lantaran ruang fiskal yang tersedia sudah tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelas Wali Kota.
Bagi Marten Taha, kondisi ini tidak hanya terjadi di Kota Gorontalo, namun juga berlaku bagi semua daerah. Terlebih lagi, regulasi keuangan dan kondisi transfer daerah sudah dibatasi dan tidak seleluasa tahun-tahun sebelumnya.
“Olehnya, kami meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memacu realisasi keuangan dan fisik, dengan cara membuat langkah strategis untuk menggali potensi-potensi guna peningkatan PAD,” tegas Marten Taha.
Disamping itu, OPD pun harus lebih berkreativitas, merencanakan belanja yang tepat, efektif dan efisien.
“Yang intinya, harus dapat menimbulkan kontribusi atau dampak terhadap penerimaan keuangan daerah,” harap Wali Kota dua periode ini.