READ.ID – Dalam rangka mendukung percepatan Swasembada Garam Tahun 2027, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo melalui Bidang Pengelolaan Ruang Laut dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), melaksanakan kegiatan Pembinaan dan Monitoring Evaluasi (Monev) Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) di Desa Siduwonge, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Kamis (17/7/2025).
Kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 7 Tahun 2023 tentang Sentra Ekonomi Garam Rakyat.
Sebanyak 12 Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) yang berasal dari Desa Siduwonge dan Desa Londoun mendapatkan penguatan kelembagaan, peningkatan kapasitas dalam manajemen produksi, informasi pasar, dan tata kelola usaha pergaraman. Kegiatan ini melibatkan narasumber dari DKP Provinsi Gorontalo, Dinas Perikanan Kabupaten Pohuwato, serta Penyuluh Perikanan Bantu Kecamatan Randangan.
Salah satu poin penting dari kegiatan ini adalah penyerahan Sertifikat Kompetensi kepada 12 KUGAR dengan kualifikasi “Operator Produksi Garam” yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat tersebut merupakan hasil dari pelatihan dan uji kompetensi petambak garam yang telah dilaksanakan oleh DKP Provinsi Gorontalo pada tahun 2024.
Selain pembinaan dan pelatihan, tim DKP juga melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pemanfaatan bantuan sarana pergaraman tahun 2024, yang mencakup Geomembran Garam, Rumah Tunnel Garam, dan Gudang Garam. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa bantuan tersebut telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat.
Terbukti hingga Juni 2025, produksi garam yang dihasilkan mencapai 26,5 ton, sebagian besar berasal dari penggunaan Rumah Tunnel Garam bantuan DKP Provinsi Gorontalo.
Kepala Bidang PRL dan PSDKP DKP Provinsi Gorontalo, Syafrie AB. Kasim, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Provinsi dalam membina petambak garam agar mampu mandiri secara ekonomi.
“Kami akan terus mendorong pengembangan PUGAR secara terpadu dan berkelanjutan. Dukungan terhadap sarana-prasarana akan terus kami usulkan, baik melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun APBN tahun 2026. Selain itu, pembangunan infrastruktur seperti perbaikan talud saluran air sangat dibutuhkan dan akan kami koordinasikan dengan instansi terkait,” ujar Syafrie.
Ia juga menambahkan bahwa kawasan pergaraman di Pohuwato tengah dipersiapkan untuk diusulkan sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN), sehingga kolaborasi lintas sektor menjadi kunci sukses dalam mendukung pengembangan sentra ekonomi garam rakyat.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan usaha garam rakyat di Gorontalo semakin kuat dan berdaya saing, serta mampu memenuhi kebutuhan garam nasional secara mandiri.