banner 468x60

BPS Akan Gelar Lanjutan Sensus Penduduk 2020

Sensus Penduduk

READ.ID – Setelah sukses menggelar Sensus Penduduk 2020 (SP 2020), tahun ini Badan Pusat Statistik akan kembali menggelar SP 2020 lanjutan pada bulan September 2021 mendatang.

Deputi Bidang Statistik Sosial RI, Ateng Hartono menjelaskan sensus penduduk lanjutan 2021 adalah lanjutan sensus penduduk 2020. Di mana dalam kegiatan tersebut tidak menggunakan kuesioner, sehingga petugas tidak harus mendatangi rumah warga atau ‘door to door’ melainkan diringkas dengan menggunakan data kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

“Sensus penduduk lanjutan ini disebut juga sebagai sampel long form, nantinya akan menambah akurasi data kelahiran, permindahan penduduk, maupun angka kematian by name by address. Nanti ada petugas dari BPS akan bersama-sama untuk door to door di rumah-rumah yang terkena sampel, jadi tidak semuanya yang akan kita data,” ungkapnya.

Selain ikut mempromosikan pelaksanaan SP 2020 lanjutan, Ia juga memperkenalkan Kepala BPS Provinsi Gorontalo yang baru Mukhamad Mukhanif.

Menurutnya hal ini perlu dilakukan, mengingat koordinasi antara pemerintah dengan BPS menjadi hal yang begitu penting.

“Intinya saya atas nama pimpinan BPS, berterima kasih kepada pak gubernur yang sepenuhnya sudah mendukung kegiatan kami. Semoga kedepan kita akan terus bersama untuk membangun Indonesia, khususnya Gorontalo maju,” jelasnya.

Berdasarkan data dari BPS Provinsi Gorontalo, SP 2020 mencatat penduduk Gorontalo pada bulan September 2020 sebanyak 1.171.681 jiwa. Jumlah penduduk Gorontalo tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan SP 2010 yang memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 131.517 jiwa atau rata-rata sebanyak 13.152 jiwa setiap tahun.

Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir (2010-2020), laju pertumbuhan penduduk Gorontalo sebesar 1,16 persen per tahun. Terdapat perlambatan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,10 persen poin jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2000-2010 yang sebesar 2,26 persen.****

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60