banner 468x60

Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo Datangi Diskominfo Bahas Terkait Program Godigi

Evaluasi Program Gorontalo Digital

READ.ID- Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kominfo, dalam rangka evaluasi terkait program Gorontalo Digital (Godigi), membuka jendela ke kompleksitas dan tantangan pengembangan teknologi di tingkat desa.

Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Gorontalo, AW. Thalib, dalam wawancara usai pertemuan menjelaskan, Program Godigi berakar pada konsep Desa Digital, yang awalnya diterapkan di 22 desa di Kabupaten-Kota di Provinsi Gorontalo.

Dan tahun ini, kata Aw. Thalib, ekspansi mencapai 44 desa, mencerminkan ambisi untuk menyentuh setiap lapisan masyarakat di Provinsi Gorontalo.

“Meskipun perlu diapresiasi, perkembangan ini masih berjalan di bawah ekspektasi”, ungkapnya.

AW. Thalib sendiri mengakui, bahwa pertumbuhan program Godigi terkendala oleh beberapa faktor, termasuk ketergantungan pada Indihome untuk jaringan WiFi.

Keandalan infrastruktur ini, bagi Aw. Thalib, menjadi kunci sukses program Godigi, dan evaluasi harus mempertimbangkan alternatif yang lebih handal untuk memastikan konektivitas yang tidak terputus.

Selain itu, minimnya pendanaan dari pemerintah provinsi dan kabupaten kota menjadi hambatan serius.

Belum lagi, kata Aw. Thalib, mengenai kendala SDM yang masih multitasking turut menjadi tantangan. Satu orang harus menangani berbagai tugas dalam program ini, membuat Godigi minim implikasi, bahkan hampir jalan ditempat.

Lebih lanjut, Aw. Thalib menyatakan bahwa dalam pengelolaan program semacam ini, seharusnya penting untuk memiliki spesialis yang dapat menangani aplikasi khusus dengan fokus dan keahlian tertentu.

“Oleh karena itu, memerlukan investasi dalam pengembangan SDM yang memadai untuk memastikan efisiensi dan keberlanjutan program”, tambah politisi PPP ini.

Sementara itu, di tingkat desa, kendala semakin rumit. Satu orang di desa harus menangani berbagai aspek program, meskipun aplikasi ini memerlukan penanganan yang lebih intensif.

Ia menambahkan, bahwa adapun langkah-langkah bertahap harus dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan desa. Juga, mengenai pendampingan oleh Kominfo provinsi dapat menjadi kunci untuk memberikan tugas kepada individu yang memahami kompleksitas masalah tersebut.

Infrastruktur dan jaringan di desa yang sudah disiapkan harus didukung oleh asistensi dan pendampingan yang lebih lanjut.

Asistensi dan pendampingan lebih lanjut akan menjadi kunci dalam mengatasi kendala teknis dan operasional. Menciptakan tim yang terfokus pada setiap desa, dengan dukungan dari Command Center, akan memastikan bahwa setiap langkah program Godigi berjalan sesuai rencana.

Dalam menghadapi kendala yang muncul respons cepat dari pihak Kominfo, kata AW. Thalib, menjadi bagian yang sangat penting. Respons cepat bukan hanya sekadar menanggapi masalah, tetapi juga menjadi modal untuk mencapai tujuan Godigi.

“Melalui Desa Digital, informasi yang terkumpul dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan masyarakat, membuka peluang untuk kebijakan yang lebih tepat sasaran.” tambah dia.

Ia pun berpendapat, jika meskipun optimisme tetap tinggi terkait program Godigi, tantangan pembiayaan menjadi kenyataan yang tidak bisa diabaikan. Apalagi fokus pemerintah pada Pemilu dan Pemilukada tahun 2024, membuat program ini harus bersaing keras untuk mendapatkan alokasi anggaran yang memadai.

“Harapannya, ini tidak akan menghilangkan semangat kominfo untuk mengembangkan program Godigi, Optimisme harus tetap menjadi pendorong utama”, tuturnya.

Nanti, persoalan ini akan kita akan evaluasi di perubahan anggaran tahun depan. Apabila memungkinkan, akan kita tambah anggaran program ini agar terus berkelanjutan,” tegasnya, menambahkan.

Kunjungan ke kantor Kominfo tidak hanya untuk memberikan semangat kepada Kominfo, tetapi juga untuk menyampaikan optimisme Komisi 1 terhadap Program Godigi ini.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60