banner 468x60

LSM Penjara dan GM-351 Tuntut Dikbud Bolmut Cairkan Tunjangan Guru yang Belum Dibayar

LSM Penjara
banner 468x60

READ.ID – Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Kinerja Aparatur Negara (LSM Penjara) dan Gerakan Mahasiswa (GM – 351) kembali melakukan demonstrasi, Kamis (27/5/2021).

Kali mereka menuntut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) agar segera mencairkan tunjangan guru pada beberapa sekolah tertinggal yang sampai saat ini belum dibayarkan.

Ketua LSM Penjara Ari P Muliling saat diwawancarai mengatakan aksi ini merupakan bentuk pendampingan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Bolmut.

Termasuk soal pembayaran tunjangan guru di sekolah tertinggal pada tahun 2020 yang sebelumnya telah mendapatkan banyak keluharan dari beberapa tenaga pendidik.

“Kedatangan kita ke kantor ini untuk meminta kadis pendidikan segera mencairkan tunjangan khusus guru desa tertinggal di tahun 2020,” ungkapnya saat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dikbud Bolmut.

Dirinya menilai seharusnya pembayaran tunjangan ini sudah dibayarkan sejak tahun 2020 kemarin. Mengingat anggaran tersebut berasal dari kementrian sehingganya sangatlah tidak mungkin jika ada keterlambatan.

“Kami menilai ada kelalaian dari pihak dinas sehingga terjadinya keterlambatan dalam pemberian hak kepada para guru itu. Jadi, kami menuntut pihak dinas untuk segera mencairkannya,” tegas Ari sapaan akrabnya.

Ari berharap masalah ini dapat segera diselesaikan pihak dinas agar semua-semua hak para guru bisa mereka terima.

Dirinya tidak menginginkan ada keringat guru yang tidak dibayarkan. Apalagi guru merupakan pendidik yang telah mengajarkan orang-orang hingga bisa menjadi manusia yang berfikir.

Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan di UNG ini kembali menegaskan pada pihak dinas agar jangan main-main dalam menanggapi tuntutan mereka ini.

Mengingat kehadiran mereka dalam demonstrasi itu merupakan representasi daripada memperjuangkan hak-hak warga negara dan tidak ada kepentingan apa pun.

“Semoga masalah ini ada jalan keluar. Kasihan, kan, orang sudah bekerja, tetapi upahnya tidak mereka dapatkan,” ungkap Ari.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Sulha Mokodompis menjelaskan persoalan tunjangan tersebut untuk saat ini pihaknya masih menunggu hasil telaan staf yang telah disampaikan kepada atasannya.

“Sebenarnya untuk anggarannya itu ada, hanya saja kemarin pas anggarannya masuk, kita udah selesai pembuatan DPA. Jadi, anggaran tersebut tidak tercover,” ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan pihaknya akan mengupayakan tunjangan itu akan tetap dicairkan pada tahun ini.

“Saat ini kita lagi buat kajiannya karena perlu perubahan di DPA dinas, untuk menyesuaikan nomenklatur yang bisa digunakan untuk pencairan dana dimksd,” ungkapnya.

Diketahui jumlah guru yang belum menerima tunjangan itu yakni 37 orang yang terbagi di 6 sekolah yang ada di 5 desa di Kabupaten Bolmut.

(Aden/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 468x60