Marten Taha: ASN Jangan Terlibat Politik Praktis

READ.ID – Wali Kota Gorontalo Marten Taha menekankan Aparatur Sipil Negara (AS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jangan terkibat politik praktis.

Hal tersebut ia sampaikan saat dalam kegiatan pembinaan terhadap 203 CPNS formasi tahun 2019 Kota Gorontalo, yang berlangsung di Gedung Banthayo Lo Yiladia, Senin (21/12/2020).

“Memang benar ASN memiliki hak politik untuk memilih, akan tetapi dilarang oleh undang-undang untuk berpolitik praktis. Maka dari itu, saya menegaskan ASN dan CPNS yang dibina sekarang, agar tidak terlibat dalam politik praktis,” tegas Marten.

Bagi Marten, tidak sedikit ASN yang terlibat politik praktis, dan akhirinya menerima risiko sanksi dari pimpinannya.

“CPNS Kota Gorontalo yang segera akan diambil sumpah jabatan, sebagai ASN  kedepannya akan mengemban tugas sebagai perencana, pelaksana dan pengawas,” kata Marten.

Selain itu, dari tugas dan jabatan yang sesuai dengan komptensi tersebut, menurut Marten harus dilaksanakan dengan ikhlas dan profesional, juga harus penuh tanggung jawab.

“Supaya terhindar dari praktek KKN. Kita sudah banyak saksikan, ASN yang terlibat korupsi, dan dipecat,” ungkap Marten.

Kewajiban ASN harap Marten, jangan menjadi slogan belaka atau sekedar menggugurkan kewajiban semata.

“Kita semua termasuk ASN memiliki kewajiban umum, yakni taat pada pancasila, membela NKRI atau Negara Kesatuan Republik Indonesia”

“Khusus untuk ASN, tentu punya tanggungjawab sendiri, salah satu menjaga sumpa profesi jabatannya. Dengan artian, tidak semua hal yang berkaitan dengan tugas dan jabatan, bisa dipublikasikan ke umum,” jelas Marten.

Marten pula menuturkan, melaksanakan tugas yang diberikan harus dengan pengabdian. Agar tidak terjebak dalam penyimpangan, dan ASN harus mampu bertahan sampai dengan dirinya pensiun.

“Sebab, tidak sedikit ASN yang lalai dalam tugas, sehingga dipecat. Kemudian ASN harus menunjukkan integritas dalam setiap perilaku dan sikap, baik dalam tugas atau tidak,” imbuh Marten.

Selain itu, terang Marten, jika seseorang sudah berstatus sebagai ASN, maka dengan otomatis dirinya akan sangat dihormati oleh orang lain.

“Setiap ucapan, perkataan, perilaku seorang ASN itu, adalah teladan, sehingga jangan pernah cederai keteladanan itu. Jangan mabuk-mabukan, berjudi apalagi korupsi,” tandas Marten.

(SAS/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version