Opini  

Pasar Dungingi “Terbakar” atau “Dibakar” ?

Kebakaran Pasar Dungingi
banner 468x60

READ.ID  – Kebakaran yang menimpa puluhan lapak pedagang Pasar Dungingi Sabtu (21/9) dini hari, meninggalkan berbagai tanda tanya dimasyarakat luas.

Peristiwa terbakarnya pasar tradisional, terkadang isu yang sering muncul kepermukaan adalah sengaja dibakar, untuk memuluskan proyek revitalisasi kondisi pasar.


banner 468x60

Seperti halnya kejadian Sabtu (21/9) dini hari tadi. Terbakarnya Pasar Dungingi di Kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, menjadi tanda tanya publik, terutama pihak-pihak yang memiliki lapak jualan.

Beragam jawaban yang dilontarkan oleh pemilik lapak, yang menyaksikan langsung peristiwa naas itu.

Salah satu pedagang, Rostina Ayuba (62) mengaku, ada yang aneh dari peristiwa kebakaran pasar Dungingi tersebut.

Sebab, api muncul bersamaan dari di dua titik tempat jualan yang berbeda sisi, yakni tempat jualan pada sisi barat (Tempat jualan ikan dan sayur maupun warung-warung) dan titik bagian timur (tempat jualan Kue maupun warung).

Padahal dua lokasi penjualan itu jaraknya cukup jauh.

Menurutnya, tempat jualan yang banyak terbakar berada di lapak ikan dan sayur beserta sejumlah warung disekitarnya. Namun kenapa sebuah lapak jualan Kue hanya terbakar sendirinya dan tidak menjalar ke lapak lainnya.

“Sewaktu kebakaran terjadi saya melihat ada dua titik api. Kobaran api yang besar muncul di bagian lapak ikan dan sayur-sayur. Tapi saya curiga kenapa dibagian sini hanya satu lapak yang terbakar. Hal yang tidak mungkin apakah api akan melompat sendirinya,” ungkapnya.

Ia pun mengakui jika lapak jualan miliknya itu, tidak terbakar karena Api yang muncul pada titik lapak Kue tersebut langsung dipadamkan dengan air, dibantu warga lainnya.

Baca Juga : Pasar Dungingi Terbakar, Warga Malah Berebut Ikan Milik Pedagang

“Namun penyebab pasti kebakaran itu kita serahkan kepada Polisi saja,” tambah Rostina.

Soal keanehan yang terjadi saat peristiwa kebakaran yang menghanguskan sekitar 20 lapak pedagang itu, juga dikomenterai oleh Novita, yang juga salah satu pedagang yang menjadi korban.

“Sampai sekarang saya belum tahu penyebab kebakarannya. Tapi saya menduga pasar Dungingi sengaja dibakar,” tutur Novita.

Ditengah berkembangnya supermarket dan minimarket di Kota Gorontalo, Pemerintah tetap memperhatikan dan mempertahankan keberadaan Pasar tradisional, yang menjadi harapan para pedagang yang sudah puluhan tahun menggantungkan pendapatan ekonomi keluarganya.

Baca Juga : Flash News – Kebakaran terjadi di Pasar Dungingi

Meskipun keberadaan supermarket dan minimarket yang terus menjamur di Kota Gorontalo, namun prinsip hidup dari mereka pedagang tradisional bahwa, “Rezeki itu sudah ada yang mengaturnya”.

Terkait kebakaran tersebut, Kapolsek Dungingi Kota Gorontalo, Ipda Atmal Fauzi mengatakan, penyebab kebakaran diduga korsleting listrik.

Namun pihaknya akan terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran Pasar Dungingi tersebut.

“Untuk pemeriksaan penyebab pasti kebakaran tersebut masih kita lakukan penyelidikan,” ucapnya saat dihubungi melalui telepon seluler.

Data yang diperoleh kebakaran itu menghanguskan satu unit rumah, serta puluhan lapak dan petak jualan.

Dalam setiap peristiwa kebakaran bangunan, dugaan sementara yang paling sering diungkapkan adalah disebabkan oleh korsleting listrik.

Baca Juga : Pasca Kebakaran, Sejumlah Pedagang di Pasar Dungingi Masih Berjualan

Namun demikian, dibeberapa peristiwa kebakaran pasar di daerah lainnya, banyak dikaitkan dengan recana pemerintah dalam melakukan revitalisasi pasar.

Apakah peristiwa terbakarnya Pasar Dungingi, bisa dikatakan ada kepentingan revitalisasi pasar tradisional ?

Berdasarkan data yang diperoleh, Pemerintah Kota Gorontalo sendiri, baru saja melakukan revitalisasi Pasar Dungingi pada tahun 2016 silam.

Sumber gorontalo.antaranews.com menulis ada 6 pasar tradisional yang akan direvitalisasi pada tahun 2016, yakni Pasar Liluwo, Pasar Moodu, Pasar Dungingi, Pasar Bulotadaa, Pasar Pilolodaa dan Pasar Beringin.

Kalau kemudian Pasar Dungingi sudah direvitalisasi oleh Pemerintah Kota Gorontalo pada 2016 silam, lantas publik pun bertanya-tanya, apakah ada unsur kesengajaan dalam peristiwa terbakarnya Pasar Dungingi ?

Hal tersebut dikaitkan dengan pendapat warga bahwa ada dua titik api yang berbeda saat peristiwa itu terjadi.

Untuk menjawab hal tersebut apakah Pasar Dungingi “Terbakar” atau “Dibakar”, mari bersama-sama kita percayakan saja kepada pihak Kepolisian untuk mengusut hal tersebut.   (FD/RL/Read.id).

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 728x90