READ.ID – Kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor mewakili generasi muda Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Blitar, Jawa Timur mengaku kecewa atas sikap DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
GP Ansor menilai sikap DPP PKB memberikan rekomendasi kepada Rini Syarifah – HR Santoso sebagai bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Blitar adalah bentuk keprihatinan dari warga Nahdlatul Ulama (NU).
Atas persoalan itu, GP Ansor menggelar aksi keprihatinan di depan Ponpes Al-Falah Jeblog Talun. Aksi keprihatinan generasi muda NU tersebut mendapat dukungan langsung dari Ketua Tim Sembilan NU, KH. Moh. Ardani Ahmad yang juga selaku Pengasuh Ponpes Al-Fallah Jeblog Talun.
Ardani Ahmad menjelaskan, sebelumnya NU lewat forum tim sembilan memberikan partisipasi terkait usulan pasangan bakal calon yang nantinya diusung PKB. Dalam rapat pleno tim sembilan, NU menunjuk pasangan Abdul Munib – Niko Bagus Setiawan dan Abdul Aziz-Risyad Tabattala sebagai dua pasangan yang layak untuk diusung oleh PKB.
Namun kata Ardani, PKB malah justru menyusung nama lain yakni Rini Syarifah (Mak Rini) yang tidak masuk dalam usulan yang ditandatangani oleh Tim 9 tersebut, meskipun Mak Rini adalah kader NU Kabupaten Blitar. Sehingganya GP Ansor menilai dalam proses rekomendasi dari DPP PKB sama sekali tidak mengindahkan rekomendasi dari warga NU melalui para Kyai dan Nyai yang turut menandatangani Surat Keputusan tersebut.
“Saya harap kepada anak-anak untuk bersikap yang baik dalam menyampaikan pendapat, supaya DPP PKB dapat memperhatikan aspirasi NU Kabupaten Blitar ini. Harapan saya, harapan kita semua supaya dari DPP PKB dapat mendengarkan bahwa dalam pencalonan Bupati/Wakil Bupati Kabupaten blitar bisa menyerap aspirasi dari kader-kader sejati yang telah dibentuk sejak awal, sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Blitar,” ujar Ardani Ahmad saat menerima kedatangan perwakilan GP Ansor tersebut.
Sebelumnya Ketua Muslimat NU Kabupaten Blitar, Masluchi Syaifullah mengungkapkan, Tim Sembilan beranggotakan Ketua PC NU Kabupaten Blitar KH Ardani Achmad dan beranggotakan 9 Sesepuh NU telah mengeluarkan surat Keputusan tertanggal 22 April 2020.
Dalam surat itu memutuskan menunjuk dua nama pasangan calon yang dapat dipilih oleh partai-partai pendukung yang berafiliasi dengan NU, dimana selama ini PKB telah identik dengan partainya orang NU. Namun mengapa malah yang keluar adalah nama lain yang tidak melalui keputusan Tim Sembilan.
“Sehingga menjadi pertanyaan, apakah artinya Tim Sembilan yang mewakili marwah dari para kyai & bu nyai NU kini sudah tidak lagi berarti di mata PKB,” tukas bu Nyai Masluchi.
Seperti diketahui, DPP PKB resmi mengusung pasangan bakal calon Rini Syarifah dan HR Santoso di Pilkada Kabupaten Blitar.
Rekomendasi dari kedua partai untuk mengusung pasangan Rini-Santoso tersebut mengejutkan berbagai pihak. Pasalnya Manuver PKB justru memberikan rekomendasi kepada Rini Syarifah (Mak Rini) daripada Abdul Munib yang merupakan ketua DPC PKB Kabupaten Blitar yang sebelumnya sudah diusung Partai Golkar dan PKS.
Selain PKB, Rini-Santoso juga mendapat dukungan dari PAN untuk bertarung dalam Pilkada. Pasangan Rini-Santoso telah memenuhi syarat untuk mendaftar dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Blitar. Hal ini mengingat PKB selaku partai pengusung utama memiliki 9 kursi di DPRD Kabupaten Blitar sedangkan PAN memiliki 7 kursi, sehinggga total 16 kursi telah dikantongi dari persyaratan minimal 10 kursi yang diajukan.
(The/RL/Read)