Penyerapan Anggaran Rendah, Wali Kota Keluarkan Instruksi Keras!

READ.ID, – Melalui rapat koordinasi dan evaluasi penyerapan anggaran triwulan I Selasa (09/04/2019) siang tadi, terkuak capaian realisasi keuangan dan fisik Pemerintah Kota Gorontalo tidak sesuai harapan. Yakni dari target yang sudah ditentukan, hanya bisa merealisasikan 8,25 persen pada keuangan daerah dan 11,73 persen kegiatan fisik.

Inilah membuat Wali Kota Gorontalo Marten Taha, mengeluarkan instruksi keras kepada masing-masing pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) nya, termasuk lurah dan camat. Supaya pada triwulan II dapat memacu penyerapan anggaran, agar bisa memenuhi traget yang ada.

“Untuk mengantisipasi hal tersebut pada kesempatan ini pula saya mengingatkan kembali, kepada dinas terutama instansi penanggung jawab program dan kegiatan. Agar lebih memfokuskan pada pencapaian kinerja, manfaat, hasil, serta akuntabilitas dari setiap kegiatan yang dilaksanakan,” tegas Marten.

Marten tambahkan, dari laporan yang disampaikan oleh Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Gorontalo, terdapat beberapa penyebab penyerapan anggaran rendah.

Maka dari itu jika ingin lebih proporsional dalam menilai penyerapan anggaran, perlu dilihat target penyerapan anggaran yang telah disusun di awal, apakah telah sesuai target atau tidak.

“Karena penyebab penyerapan anggaran ini terjadi, akibat adanya anggaran yang cenderung menumpuk di akhir tahun,” ungkap Marten.

Sementara itu Marten jelaskan, rakorev penyerapan anggaran triwulan I ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja yang telah dicapai dalam rangka pembangunan daerah dan sejauh mana penyerapan anggaran ini berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Berbagai keterbatasan dan kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Termasuk pembangunan yang menuntut semua lebih bersungguh-sungguh, dan serius dalam melaksanakan akselerasi kegiatan program pembangunan, serta mengikuti terus berbagai perkembangan informasi.

“Hal ini tentunya sebagai upaya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha yang ditunjang oleh pelayanan dan kinerja aparatur secara optimal sehingga sesuai dengan harapan dan target yang direncanakan,” terang Marten.

Baca berita kami lainnya di

Exit mobile version