Pasangan Santoso/Tjutjuk berpose bersama tim saat peresmian posko pemenangan di lingkungan Balapan, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu (15/8) malam. Foto : Junaidi,read.id.
READ.ID – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar yang di usung dari PDIP, Santoso-Tjutjuk Sunario, bakal menggelontorkan anggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk setiap Rukun Tetangga (RT) sebesar Rp50 Juta dari APBD jika nantinya terpilih di Pilkada 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan Tjutjuk Sunario yang kemudian dipertegas oleh Wali Kota Blitar Santoso saat peresmian Posko Pemenanganya di Lingkungan Balapan, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu (16/8/2020) malam.
“Apa yang disampaikan pak Tjutjuk tadi adalah salah satu misi visi kita, jika nantinya kita terpilih menjadi Wali Kota Blitar untuk Periode 2021-2026. Pemerintah akan mensuport dari segi pembiayaanya, sesuai dengan program-program yang diajukan. Karena, mereka lebih tahu kondisi apa yang ada di masing-masing wilayahnya,” ujar Santoso kepada awak media usai peresmian posko pemenangan yang ke 57 dari yang ditargetkan 100 posko.
Disamping itu, Santoso juga berpesan kepada warga lingkungan Balapan untuk jangan mudah terprovokasi dan termakan isu-isu yang Hoax terkait dengan dirinya.
Santoso menjelaskan bahwa baru-baru ini dirinya telah diisukan telah menggelapkan uang ratusan juta rupiah untuk menjadikan kampus Putra Sang Fajar menjadi Universitas Putra Sang Fajar.
“Itu hoax, itu fitnah dari sesorang yang sedang kebingungan untuk menjatuhkan saya dari pencalonan Pilkada 2020 ini,” terang Santoso di hadapan warga lingkungan Balapan yang mengikuti acara peresmian posko pemenangan.
Ia juga berpesan, baru-baru ini terjadi adanya pendataan kartu tanda penduduk (KTP) oleh team-team siluman yang bergerak untuk menjanjikan imbalan uang sebesar Rp.150.000 per pemilih, untuk memilih pasangan selain dirinya, itu hanyalah omong kosong.
“Itu hanyalah hoax. Gek duwek e sopo kui (red, uangnya siapa itu),” kata Santoso disambut sorak-surai pendukungnya dengan kompak.
Sementara terkait dengan slogan “APBD Pro Rakyat” yang dinilai oleh pihaknya kurang tepat, bakal di ganti dengan slogan “APBD Untuk Rakyat”. Alasanya, kata “Pro” berarti hanya untuk yang se-jalan atau se-ide saja. Akan tetapi, kata Santoso, jika di ganti dengan “APBD Untuk Rakyat” semua tercover atau terpenuhi.
“Namun, apa yang telah saya sampaikan ini semua tidak berati jika tidak memenang di pilkada 2020 ini. Dan saya percaya, bahwa warga lingkungan Balapan solid untuk memenangkanya,” pesan Santoso disambut tepuk tangan gembira.
(Jun/RL/Read)