READ.ID – Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato, mendapat sorotan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wawan Hatama, saat rapat evaluasi kinerja pemerintahan Bupati Saipul Mbuinga dan Wakil Bupati Suharsi Igrisa, Senin (04/03/2024)
Mulanya, Ketua Fraksi Gerindra ini mengkritisi program pemerintah Satu dokter Satu kecamatan yang menurutnya sudah cukup.
Disampaikan Wawan, dirinya menginginkan tidak ada lagi penambahan dokter. Menurutnya pemerintah harus lebih cenderung kepada beasiswa untuk siswa/siswi SD dan SMP.
“Tidak mungkin orang orang yang sekolah ini bukan orang yang tidak mampu, tapi orang orang yang mampu. Saya mencontohkan, di desa saya itu orang yang putus sekolah karena tidak tidak punya seragam,”ungkapnya
Jelas hal itu, langsung mendapat tespon dari Kadis Pendidikan Ikbar A.T Salam, terkait anak putus sekolah karena tak punya seragam. Menurutnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan sekolah yang ada di Kecamatan Popayato Timur soal kebenaran informasi itu.
“Empat tahun yang lalu anak itu masuk sekolah dasar. Dan hanya berapa bulan masuk, anak itu langsung berhenti. Karena ikut orang tuanya terus. Sudah dibujuk sama guru dan kepsek tetap tidak mau sekolah. Dia berhenti di kelas 1. Tapi anak ini sempat menerima beasiswa KPTS, karena sudah tidak aktif jadi diganti dengan anak yang lain yang masih aktif,”terangnya
Sehingganya, Ikbar menekankan, tidak benar kalau hanya persoalan seragam anak itu sampai putus sekolah.
Ikbar pun menambahkan, ada juga anak yang satunya lagi berhenti sekolah karena memiliki kelainan.
“Jadi jika alasan tidak sekolah hanya gara-gara tidak punya seragam maka pihak sekolah siap baik secara pribadi Kepsek dan guru untuk membantu. Namun anak anak tersebut memang tidak aktif sejak kurang lebih Empat tahun lalu,”pungkasnya