banner 468x60

80 Persen Driver Ojol di Gorontalo Gunakan Akun Bodong

Driver Akun Bodong
ratusan driver Ojek Online (Ojol) melakukan unjuk rasa di kantor Grab Driver Center (GDC) Gorontalo yang berada di jalan Madura, depan Taman RTH Kota Tengah, Rabu (15/01) sore.

READ.ID – Sebanyak 80 persen Driver Ojek Online (Ojol) yang beroperasi di Provinsi Gorontalo menggunakan akun bodong atau akun yang didapati dari proses jual-beli akun secara ilegal.

Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Driver Online Gorontalo, Fahrizul Tias Hasan, saat ratusan driver Ojek Online (Ojol) melakukan unjuk rasa di kantor Grab Driver Center (GDC) Gorontalo yang berada di jalan Madura, depan Taman RTH Kota Tengah, Rabu (15/01) sore.

Menurutnya, banyak akun tidak jelas kepemilikannya dan ini meresahkan driver lainnya. Ia berharap agar pihak GDC Gorontalo, bisa mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pemutihan atau pengalihan akun.

Selain itu, perusahaan Grab juga diharapkan dapat membuka pendaftaran driver baru, khususnya roda dua. Tujuannya, menghindari akun-akun yang tidak jelas kepemilikannya akibat jual beli akun.

“Saya berharap agar akun bodong yang saat ini di gunakan oleh para Driver Online, menjadi akun resmi atau akun milik Driver itu sendiri,” kata Fahrizul.

Sementara aksi protes yang dilakukan ratusan driver Ojol tersebut, masa aksi juga menuntut kepada pihak GDC Gorontalo, untuk mengembalikan jarak tarif expres dari yang sekarang Rp 10 ribu per 3 Km ke yang dulunya Rp ribu per 5 Km. Sebab, adanya kenaikan tarif tersebut, banyak konsumen yang mengeluh, Bahkan sering terjadi pembatalan orderan.

“Kenaikant tarif tersebut, membuat para konsumen (pengguna aplikasi) selalu melakukan komplein terhadap tarif tersebut, serta mengeluh karena tidak tahu ada kenaikan biaya jasa tersebut, sehingga sering terjadi adanya pembatalan orderan,” ujarnya.

Menanggapi aksi tersebut, Pihak GDC Gorontalo belum bisa menangapi tuntutan dari masa aksi. Sebab, pihak GDC masih menunggu soal putusan pengurus pusat terkait permintaan masa aksi.

“Untuk saat ini, permintaan kami ditolak dari pihak GDC Gorontalo. GDC masih menunggu hasil keputusan Pengurus Pusat, karena pihaknya sudah menyurati ke pusat,” ungkap Sofyan Endjemani, salah satu masa aksi yang diutus untuk negosiator bersama pihak GDC Gorontalo.a

Masak aksi berjanji akan terus melakukan aksi hingga apa yang menjadi permintaannya diterima. Mereka rencananya akan menggelar unjuk rasa lanjutan di dinas perhubungan setempat. (Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60