READ.ID – Dalam dikusi bersama Divers Gorontalo, Aryanto Husain berharap melalui forum diskusi ini akan menyerap semua informasi terkait kondisi perairan, kondisi terumbu karang dan ekosistem bawah laut yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo.
Informasi terkait kondisi eksisting, potret kerusakan, aktivitas masyarakat di perairan laut akan menjadi sumber data dalam merumuskan kebijakan pengembangan Potensi Wisata Underwater.
Dalam diskusi yang dibuka oleh Bapak Asisten 2 Setda Provinsi Gorontalo dan turut dihadiri pula oleh Bapak Kepala Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo, Kepala Dinas Pariwisata Kab/Kota, dan sejumlah Komunitas Diver hadir dari berbagai wilayah, para Operator Selam, aktivitas selam serta pemerhati Underwater.
Yang tujuannya, kata Aryanto, untuk memberikan banyak masukan dan informasi terkait isu-isu Strategis, trend kecenderungan pengelolaan wisata bawah laut serta potret permasalahan terkini yang terjadi diseluruh wilayah perairan Provinsi Gorontalo.
Menurut Aryanto, Potret permasalahan yang sangat urgent dan terjadi di hampir seluruh perairan laut adalah rendahnya kesadaran utk memelihara kelestarian laut, akses jalan yang menghubungkan spot-spot diving masih sangat sulit serta sarana prasarana bagi aktivitias penyelam masih sangat kurang.
Untuk itu, Aryanto mendorong, agar potensi bawah laut Gorontalo dapat menjadi Destinasi Unggulan yang berkelas dunia, maka langkah konkrit yang perlu di intervensi adalah adanya kajian komprehensip terkait kondisi eksisting terumbu karang, presentasi tutupan karang serta data base potensi dive site yang bisa dikembangkan.
Aryanto menilai, untuk mengoptimalkan kembali Sinergitas Kebijakan Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota, dibutuhkan upaya untuk mengembangkan atraksi di destinasi wisata sebagai Side Event sebagai pilihan itenarary perjalanan wisata, Penatalaksanaan aturan bagi aktivitas penyelam sesuai kewenangan. Juga,
Segmentasi pengunjung serta target pasar wisatawan penikmat bawah laut.
Bagi Aryanto, rumusan-rumusan kebijakan ini diharapkan, dapat menjadi masukan positif bagi seluruh Stakeholders untuk berbagi peran dalam melakukan Intervensi program dan kegiatan, untuk mewujudkan pengelolaan wisata bahari khususnya wisata Underwater yg berkualitas berkelanjutan.
