banner 468x60

Penurunan Angka Pengangguran di Kabupaten Gorontalo Melebihi Target RPJMD

Angka Pengangguran

READ.ID – Penurunan angka pengangguran di Kabupaten Gorontalo melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Hal itu disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gorontalo, Cokro Katili saat diwawanacarai awak media.

Pada tahun 2016 silam, kata Cokro, presentasi pengangguran di daerah tersebut ada diangka 3,62 persen. Angka itu menurun menjadi 3,54 persen pada 2017. Di tahun 2018, pengangguran ada di angka 3,27 persen. Tren penurunan masih berlanjut sampai tahun 2019, hingga tersisa 3,21 persen.

“Data yang kita pegang ini adalah data dari Badan Pusat Statistik (BPS),” kata Cokro Katili.

Cokro mengatakan, penurunan angka pengangguran ini tidak lepas dengan terbukanya lapangan kerja. Sebab dalam empat tahun terakhir ini, pemerintah terus berupaya menarik investor. Hasilnya, sejumlah perusahaan sudah masuk di Kabupaten Gorontalo. Salah satu perusahaan ini adalah PT. Royal Coconut.

“Dengan adanya sejumlah investasi yang masuk ini, banyak tenaga kerja (masyarakat pencari kerja) yang terserap,” ujarnya.

Menurut Cokro, angka pengangguran Kabupaten Gorontalo yang ada di posisi 3,21 persen sudah terbilang ideal. Karena secara tidak langsung, adanya pengangguran bisa juga menarik minat investor untuk menanam saham di dalam daerah.

“Karena kalau sudah dibawah angka 2 persen, investor akan melihat kalau tenaga kerja kurang,” jelasnya.

Cokro juga mengungkapkan, penurunan angka pengangguran di Kabupaten Gorontalo ini sudah melampaui target RPJMD 2016-2021. Dalam RPJMD itu, pemerintah menargetkan hasil akhir ada diangka 3,57 persen.

“Angka 3 persen dalam satu wilayah ini sudah ideal. Bahkan jika melihat target RPJMD 2016-2021 ini sudah tercapai, bahkan melebihi,” ungkapnya.

Lebih jauh, Ia mengatakan jika di waktu yang akan datang tugas pemerintah daerah adalah meningkatkan kualitas SDM (pencari kerja). Pasalnya, hal ini berpengaruh pada angka kemiskinan Kabupaten Gorontalo yang menurun hanya secara perlahan.

“Angka 3 persen ini sudah bagus, jadi ke depan kita ingin meningkatkan kualitas mereka. Kenapa? karena banyak masyarakat yang sudah bekerja tapi belum keluar dari garis kemiskinan. Caranya bagaimana, yaitu melalui pendidikan dan pelatihan,” tandasnya.

(Adv/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60