Guru Besar Ilmu Kelautan UNG: Sepuluh Tahun Mendatang Ikan Nike Berpotensi Hilang

Ikan Nike

READ.ID – Produksi ikan nike selama tiga tahun terakhir di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan rata-rata sebesar 14 ton per tahun.

Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNG Prof. Dr. Femy M. Sahami., S.Pi., M.Si dalam Sidang Terbuka Senat Dalam Rangka Orasi Ilmiah Guru Besar di Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo pada Kamis, 12 Oktober 2023.


banner 468x60

“Apakah dalam kurun waktu 10 tahun lagi ,kita masih bisa mengkonsumsi ikan ini? Dari data produksi dan model pengukuran untuk keberlanjutan, sepertinya cukup mencemaskan. Inilah yang disebut dengan senjakala, dalam kamus Bahasa Indonesia, senjakala adalah kondisi senja setengah gelap sesudah matahari terbenam,” ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa Ikan Nike sebagai ikan amphidromus secara ekologis sangat bergantung pada dua habitat perairan. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa induk ikan Nike yang ditangkap di perairan Teluk Gorontalo berada di 2 aliran sungai besar yang masuk dalam 2 wilayah administrasi yang berbeda yaitu Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo.

“Dalam penelitian terakhir ditemukan bahwa penyebaran ikan Nike di Teluk Tomini Gorontalo selain di perairan Kota Gorontalo juga terdapat pula di muara Sungai Taludaa, Tombulilato dan Bilungala, Paguyaman, Marisa,” jelasnya.

Analisis data produksi Nike untuk wilayah Kota Gorontalo selama selang tahun 2020-2021 menunjukkan adanya tren penurunan. Penurunan ini dipengaruhi berbagai faktor, antara lain, penangkapan ikan di hulu yang tidak ramah lingkungan, vegetasi bantaran sungai yang mulai menurun, peningkatan aktivitas pembangunan di muara sungai, peningkatan aktivitas masyarakat di sempadan sungai, dan peningkatan kegiatan penambangan pasir dan batu di sepanjang bantaran sungai.

“Dari temuan hasil pengukuran menunjukkan bahwa analisis keberlanjutan dari ikan Nike di semua lokasi penangkapan hanya satu dimensi yang status keberlanjutannya positif yakni teknologi, sisanya tidak berkelanjutan. Empat dimensi tersebut adalah dimensi ekologi, ekonomi, sosial, dan etik,” imbuhnya.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60