banner 468x60

Pemprov Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bilato

Banjir Bilato

READ.ID – Warga korban banjir di Desa Juriya, Kecamatan Bilato, Kabupaten Gorontalo, menerima bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Rusli Habibie didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, Rabu (5/8/2020).

Jumlah warga terkena dampak banjir akibat luapan Sungai Paguyaman yang terjadi pada Senin (3/8/2020), sebanyak 259 kepala keluarga dengan total 891 jiwa. Bantuan yang diserahkan antara lain berupa beras, lauk pauk, makanan anak, tikar, dan selimut. Selain bantuan tersebut, Pemprov Gorontalo juga membangun dapur umum dan memberikan layanan makanan siap saji kepada korban banjir.

“Akhir-akhir ini curah hujan cukup tinggi dan berlangsung dalam waktu cukup lama sehingga menyebabkan banjir di beberapa wilayah Gorontalo, ada di Bone Bolango, Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Boalemo,” kata Gubernur Rusli Habibie.

Rusli mengatakan, kondisi tersebut diperparah lagi oleh kerusakan hutan akibat penebangan liar dan aktivitas penambangan ilegal. Mantan Bupati Gorontalo Utara itu mengajak masyarakat untuk lebih mawas diri menjaga kelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak merusak hutan.

“Di Desa Juriya ini saya tahu dulu bahkan mungkin sampai sekarang ada penambang-penambang ilegal, ini yang harus kita hentikan. Tolong jangan saling menyalahkan dan menuding, tapi mari kita cari solusinya bersama-sama,” imbuhnya.

Selain menyerahkan bantuan kepada warga yang terkena dampak banjir, pada kesempatan itu Gubernur Rusli Habibie juga menerima masukan dari pemerintah desa untuk pembangunan tanggul. Masukan tersebut nantinya akan diperjuangkan oleh Gubernur untuk memperoleh alokasi anggaran dari pemerintah pusat.

“Senin depan saya akan memaparkan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas salah satunya tentang program penanganan banjir. Doakan perjuangan kami berhasil, karena anggaran provinsi dan kabupaten/kota tidak cukup untuk membangun tanggul yang anggarannya ratusan miliar,” tandas Rusli.

(Adv/RL/Read)

 

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60