banner 468x60

Prof Karmila Perkenalkan Pemanfaatan AI Untuk SDM di Kawasan Teluk Tomini

Program Kawasan Teluk Tomini

READ.ID – Salah satu program Universitas Negeri Gorontalo yaitu pengembangan kawasan teluk Tomini, sebagai upaya mempersempit kesenjangan pembangunan di kawasan timur dan barat Indonesia.

Dalam upaya tersebut salah satu Guru besar UNG memiliki gagasan terkait peningkatan kualitas manusia dikawasan tersebut untuk mendukung terwujudnya pembangunan kawasan teluk Tomini.

Prof. Karmila Mahmud, M.A.,Ph.D., menyampaikan gagasan terkait peningkatkan kualitas manusia dengan judul Artificial Intelligence (AI), friend or enemy: peluang dan tantangan peningkatan kualitas manusia di kawasan Teluk Tomini. Gagasan tersebut disampaikan pada sidang terbuka senat orasi ilmiah guru besar di lingkungan UNG, Kamis (12/10).

Menurut Karmila upskilling dan reskilling SDM sangat dibutuhkan agar masyarakat di kawasan teluk tomini, bisa memperoleh pekerjaan yang masih dibutuhkan dan akan bertahan di era society 5.0. Olehnya pemberdayaan pendidikan harus terarah, terkini dan berkualitas sehingga menciptakan manusia yang mampu beradaptasi dan bertahan di era society 5.0 sekarang ini.

“Yang dimaksud society 5.0 yakni masyarakat yang berpusat kepada manusia, yang mampu menggunakan teknologi terkini seperti artificial intelligence. Teknologi ini digunakan untuk memecahkan masalah kompleks dan meningkatkan harkat hidup,” jelas Karmila.

Sebagai salah salah satu perguruan tinggi terbaik di Sulawesi, UNG bertanggung jawab menyiapkan SDM berkualitas dikawasan teluk Tomini yang menjadi program unggulan UNG. SDM yang dimaksud yakni masyarakat produktif dan menguasai teknologi yang telah berspesifikasi cutting-edge seperti artificial intelligence, agar mampu bertahan, menjawab tantangan serta memanfaatkan peluang pada industrial 4.0 dan society 5.0.

“Ada dua tugas besar UNG menyiapkan SDM produktif dan menguasai artificial intelligence di kawasan teluk tomini, yaitu meningkatkan digital literacy dan English literacy. Kedua hal ini indeks pencapaian masih perlu mendapat perhatian khusus,” jelas Karmila.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60