banner 468x60

Raup Omzet Jutaan Rupiah Dari Dabu-dabu Sagela Khas Gorontalo

READ.ID – Titi Minarti seorang pengusaha Dabu-dabu Sagela, asal Gorontalo itu mengatakan bahwa Dabu-dabu Sagela yang berbahan dasar ikan Roa tersebut merupakan khas orang Gorontalo.
Menurut perempuan yang kini berumur 27 tahun itu bahwa semua orang bisa membuat Dabu-dabu Sagela, namun cara untuk memproses sagela menjadi oleh-oleh khas Gorontalo itu membutuhkan teknik tersendiri, memasaknya pun harus membutuhkan waktu tiga hingga empat jam.
“Dabu-dabu Sagela ini bumbu dasarnya pakai cabai, tomat, bawang putih, bawang merah dan sedikit madu. Madu ini sebagai bahan pengawet,” ujar Titi, Sabtu (27/7) sembari menekankan bahwa pemilihan ikan sagela harus juga benar-benar segar.
Titi mengatakan bahwa sebelumnya ia hanya membeli ikan sagela di Pasar Tradisional Gorontalo saja namun karena permintaan pelanggan semakin banyak ia harus stok ikan sagela dari luar Gorontalo seperti Pagimana, Provinsi Sulawesi Tengah.
“Dalam seminggu saya bisa produksi Dabu-dabu Sagela bisa sampai 300 botol, yang membutuhkan sedikitnya 50 ekor ikan sagela,” kata Titi.
Selain itu, Titi menyampaikan bahwa dabu-dabu Sagela yang telah dirancang dalam kemasan botol kecil itu mempunyai masa kadaluarsa hingga enam bulan.
“Dabu-dabu Sagela ini sudah memiliki izin Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT), kemudian ijin halal dan ijin kesehatan,” tutur Titi.
Titi menambahkan bahwa Dabu-dabu Sagela paling pas disantap bersamaan dengan nasi, gorengan, pisang dan ubi yang direbus serta roti juga bisa.
Pemasaran Dabu-dabu Sagela
Titi yang sudah hampir 2 tahun menekuni usaha Dabu-dabu Sagela tersebut mengatakan bahwa untuk proses pemasarannya ia memanfaatkan kemajuan teknologi yang semakin berkembang saat ini. Selain itu juga untuk pemasaran memanfaatkan jaringan pertemanan.
“Saat ini Dabu-dabu sudah masuk disemua Outlet (Toko) ole-ole makanan khas Gorontalo dengan harga terjangkau hanya Rp25.000/ botolnya,” kata Titi.
Bahkan menurutnya, proses pemasaran Dabu-dabu Sagela sudah sampai ke luar daerah.
“Yang memesan ada yang dari luar daerah, seperti Jakarta, Semarang, Jogja, Manado dan beberapa kota lainnya,” kata dia.
Ia menuturkan bahwa untuk omzet bersih Dabu-dabu Sagela setiap bulannya itu bisa mencapai Rp10 Juta.
Selain itu ia berharap agar usahanya tersebut kedepan akan lebih berkembang, sehingga bisa mempekerjakan orang lain, untuk mengurangi angka penggangguran.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60

Leave a Reply