banner 468x60

Dialog Lakpesdam NU Gorontalo Tawarkan Strategi Tumbuhkan Ekonomi

Strategi Ekonomi

READ.ID – Tiga Narasumber pada acara dialog interaktif yang dilaksanakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kota Gorontalo menawarkan sejumlah strategi untuk menumbukan ekonomi.

Narsum tersebut masing-masing Kapala Bank Indonesia Perwakilan Goronalo yang di wakili Amaludin, Kepala Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Gorontalo Hery Kumoro, dan Pengamat Ekonomi Gorontalo Muhamad Amir Arham yang juga selaku Dekan Ekonomi di Universitas Negeri Gorontalo (UNG).

Dialog yang digelar di Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) pada Jumat (28/08/2020) itu sendiri yakni membahas tentang perkembangan ekonomi Gorontalo di masa pandemi COVID-19.

Pengamat Ekonomi, Amir Arham menyampaikan pertanian menjadi salah satu sektor strategi penting dalam mendorong ekonomi di masa pandemi. Pendorongan tersebut ia sarankan dilakukan secara nasional.

Ia menyebut pertumbuhan ekonomi di bidang pertanian wilayah Gorontalo hanya tumbuh 0,11%. Sementara secara nasional tumbuh di angka 1,8%.

Sebelumnya, dirinya telah memprediksikan sejak pandemi masuk Indonesia pasti akan berpengaruh pada ekonomi. Terutama pada triwulan 2.

“Karena pada triwulan pertama masi normal. Untuk pertumbuhan ekonomi nasional kita, mines 5,3%. Di Gorontalo sendiri mines 0,26 atau 0,27%,” jelasnya.

Ia mengungkapkan penurunan pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian itu perlu menjadi kajian. Apakah di pengaruhi oleh cuaca atau ada yang lain.

Masalah tersebut disarankannya perlu menjadi evaluasi bagi semua pihak, karna apa yang terjadi pada tingkat nasional berbanding terbalik dengan keadaan sektor pertanian di daerah.

Armin mengungkapkan sektor pertanian ini sangat strategis karna tidak ikut terdampak Covid-19. Kemudian, secara mayoritas lebih banyak digerakan di wilayah pedesaan yang masih minim penyebaran pandemi.

“Kenapa sektor pertanian ini menjadi sektor strategis? Karna di masa pandemi ini kita dipaksa untuk menunda belanja keperluan yang lain. Namun, tidak dengan belanja beras yang tidak bisa ditunda,” kata Armin.

Ia juga menekankan agar pemerintah menyediakan fasilitas jaringan internet sampai ke pelosok-pelosok desa. Itu penting agar dapat memaksimalkan tantangan di masa pandemi yang diarahkan melalui jaringan, baik itu kegiatan pendidikan maupun ekonomi.

Di sisi lain, Hary Kumoro memaparkan Covid-19 yang kini mewabah memang telah berdampak pada semua lini, termasuk penurunan ekonomi yang berpengaruh pada penerunan pajak.

Menurutnya hal itu terjadi akibat dari menurunnya daya beli masyarakat. Karena pada dasarnya, pajak sendiri tumbuh dari transaksi masyarakat.

Di Gorontalo sendiri sendiri pada tahun 2020 triwulan 1 masih relatif normal sampai pada bulan Juni walaupun kecil masi tumbuh dari 2019.

Tetapi, kata Hary, pada bulan Juli sampai dengan saat ini, mengalami penurunan yang diakibatkan oleh pengalihan pajak dari pemerintah untuk penanganan Covid-19.

“Maka masyarakt Gorontalo harus memanfaaftkan semua fasilitas insentif pajak demi perkembangan ekonomi gorontalo. Apabila masi bingung untuk pengurusan insentif pajak segeralah datang ke Kantor Pajak Kota Gorontalo,” ungkapnya.

Sementara itu, Amaludin, perwakilan dari Bank Indonesia menyampaikan Gorontalo ketika pada Juli 2020, berada pada tataran inflasi 0,26%. Sementara target nasional yakni 3(+-)1%.

“Jadi, secara umum kita masih di bawah target tentang inflasi. Ini menandakan melemahnya ekonomi Gorontalo akibat daya beli masyarakat menurun,” tutur Awaludin.

Pihaknya sendiri meengendalikan Inflasi dengan melakukan kerja sama dengan Dinas Pangan Provinsi Gororontalo melalui program Gelar Pangan Murah dan program Toko Tani Indonesia Center. Hal itu dilakukan untuk mendorong pengendalian harga di masyarakat.

Di ujung penyampaiannya, Amaludin menginformasikan ada program penundaan angsuran di masa pandemi ini guna meringankan beban masyarakat yang punya usaha kecil dan menengah.

(Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60