banner 468x60

IDI Minta Pemerintah Penuhi APD Hadapi Pasien Covid-19

READ.ID – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Gorontalo meminta kepada pemerintah untuk memenuhi Alat Pelindung Diri (APD) dalam menghadapi pasien Covid-19 atau Virus Corona.

“Hal itu dibutuhkan untuk penanganan yang bersifat agresif, tepat, dan masif dalam rangka .memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Karena saat ini sudah ada 10 rekan sejawat kami yang meninggal saat menjalankan tugas negara,” ujar Ketua IDI Wilayah Gorontalo, Dr. Irianto Dunda, SpS saat konfererensi pers di Kantor IDI Gorontalo, Minggu (29/03).

Selain berharap pemenuhan APD bagi tenaga kesehatan, IDI juga meminta pemerintah menambah rapid test atau alat deteksi dini/cepat (rapid test), screening, dan diagnostik (PCR) untuk menghadapi pasien covid-19.

IDI juga meminta pemerintah memeperketat wilayah perbatasan dan mengontrol sistem social distancing atau menjaga jarak yang telah menjadi peraturan dalam pencehahan covid-19.

Permintaan lain, yakni pemerintah segera menyiapkan rumah sakit darurat khusus pasien covid-19. Kemudian segera melaksanakan simulasi penanganan kondisi darurat di setiap fasilitas layanan kesehatan termasuk menyediakan ambulance khusus untuk rujukan pasien covid-19.

“Kami tolong diberikan senjata. Kami tidak mau mati konyol dan bergerak kebutuhan yang sesuai standar. kami mengabdikan jiwa raga untuk rakyat, tetapi kami juga harus dilindungi,” ucap Dr. Irianto.

Dalam konferensi pers, IDI Gorontalo juga meminta pemerintah memberikan penghargaan kepada semua tenaga kesehatan yang melayani dan merawat pasien Covid-19. Misalnya, pemberian insentif dan mengasuransikan sesuai tingkat resiko dan kompetensi layanan yang diberikan.

Sementara Ketua Satgas Penanganan Covid-19 wilayah Gorontalo, dr. Alaludin Lapananda juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, permintaan ini demi keselamatan masyarakat Gorontalo. Oleh karena itu, ia berharap pemerintah segera menindaklanjuti kebutuhan tenaga medis untuk penanganan covid-19.

“Kemarin saya dengar pengadaan APD sebanyak 2 ribu. Namun, APD yang mememuhi standar bagi tenaga kesehatan penanganan covid-19 itu hanya digunakan satu kali saja. Jika keadaan semakin darurat APD tersebut tidak cukup untuk kebutuhan kita,” pungkasnya.(Aden/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60