banner 468x60

Masyarakat Kota Blitar Harap Program KOTAKU Terus Berlanjut

Program KOTAKU Blitar

READ.ID – BLITAR – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar bersama tim program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) melaksanakan kegiatan Cash For Work (CFW) atau padat karya tunai 2021.

Kegiatan yang didukung oleh Dinas perumahan rakyat (Dispera) itu bertujuan untuk memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah yang terdampak pandemi Covid-19.

Program KOTAKU tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Blitar Santoso bertempat di Gedung Graha Bhakti Kelurahan Kepanjenlor, Kecamatan Kepanjen Kidul beberapa waktu yang lalu.

Menurut Yanu Indriyantoro, Seksi Pembangunan Kecamatan Kepanjen Kidul, ditemui usai memonitoring CFW di kelurahan Kepanjenlor mengatakan bahwa, ada empat kelurahan yakni Kelurahan Kepanjen lor, Kelurahan Kepanjen kidul, Kelurahan Kauman, Kelurahan Bendogerit yang masyarakat di wilayah itu direkrut untuk dipekerjakan melakukan perbaikan dan perawatan insfrastruktur di wilayah masing masing.

” Kegiatan CFW tidak membangun insfrastruktur baru, melainkan hanya perawatan atau perbaikan ketegori ringan sedang. Kecamatan pada prinsipnya adalah pemilik wilayah, dan salah satu program program Kotaku saat ini betul betul sangat membantu masyarakat,” ucap Yanu, Senin (17/5/2021).

“Kita wajib memonitoring, sehingga terhadap apapun yang dikerjakan Kotaku, kita tahu perkembangannya sampai dimana, dan sebagai laporan koordinasi dengan pihak dispera, karena secara vertikal kita tetap terkoordinasi,” tambahnya.

Yanu menambahkan, pihak kecamatan berkepentingan, karena wilayahnya banyak memberikan usulan saat musrenbang untuk anggaran kota, sehingga anggaran kota bisa terkurangi, dan anggaran tersebut bisa dialihkan ke yang lain yang sifatnya lebih produktif.

” Saya berharap setiap tahun ada anggaran dari kementrian PU dalam hal ini program dari Kotaku bisa terserap dan tepat sasaran. Kalau mungkin dari musrenbang ini lambat, dengan program kotaku bisa langsung tercover untuk pemeliharaan insfrastruktur insfrastruktur yamg rusak” tegasnya

Ia melanjutkan, dengan adanya program ini sangat sinergi, kalau lewat birokrasi harus melalui tahap tahap yang harus dilalui sehingga kerusakan kerusakan insfrastruktur bisa cepat ditangani. Bantuan yang diterima 300 juta untuk dikelola dan menggaji pekerja. Yang penting pertanggung jawabanya jelas.

Harapannya program ini terus bisa berlanjut dan terus menerus tanpa batas waktu, dikarenakan partisipasi masyarakat sangat tinggi dalam keterlibatannya, karena program ini dikhususkan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Sedangkan Bayu Kurniawan, bendahara BKM kelurahan Kepanjen lor menjelaskan bahwa, anggaran 300 juta yang mengelola BKM, yang masuk ke rekening bendahara, namun tidak bisa diambil serta merta melainkan harus ada intruksi dari fasilitator kelurahan (Faskel).

” Ada 38 titik di kelurahan kepanjen lor, bukan pekerjaan baru, tapi hanya perawatan dan perbaikan. Dari anggaran 300 juta itu 70 % harus terserap oleh pekerja, Jadi sekitar 195 juta untuk pekerja sisanya untuk pembelian material” jelasnya

Dalam kesempatan yang sama, Tukilan Penggerak Masyarakat Kelurahan Kepanjenlor khususnya Rw IV menjelaskan bahwa, kegiatan hari ini adalah pembersihan sungai dan saluran serta pemasangan paving yang rusak di sekitaran balai desa.

” Program ini sangat bagus dan masyarakat sangat antusias karena selain lingkungan tertata rapi mereka juga mendapat pekerjaan,” jelasnya

Sementara itu, Mukani warga Rt IV Rw IV kelurahan Kepanjen lor mengatakan Bahwa, dengan adanya program padat karya ini, Ia sangat senang karena dapat pekerjaan bersama warga lain yang pengangguran.

(didik)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60