banner 468x60

Rusli Harap Gorontalo Tidak Lagi Memasok Cabai dari Luar Daerah

Cabai Gorontalo

READ.ID – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie berharap Gorontalo tidak lagi memasok cabai dari luar daerah, melainkan harus bisa memasok cabai ke luar daerah.

“Saat ini Provinsi Gorontalo masih mengandalkan pasokan dari luar daerah. Padahal sumber daya alam kita ini masih cukup, banyak lahan yang hanya menganggur, banyak lahan tidur. Apalagi sekarang cabe harganya cukup tinggi, jadi cukup menggiurkan bagi petani. Makanya kita tawarkan jika ada masyarakat untuk membentuk kelompok, kita akan bantu,” ungkap Rusli usai meninjau panen perdana cabai di lahan demplot Dinas Pertanian yang berada di Desa Butu Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango, Jumat (6/11/2020).

Rusli mencontohkan, keterlibatan masyarakat nanti polanya seperti penggarap yang selalu hanya menanam singkong, singkong dan singkong lagi, maka akan coba dialihkan ke cabe. Apalagi sekarang lagi masa pandemi, dimana lebih banyak masyarakat yang kehilangan penghasilan akibat tidak bekerja.

“Saat ini banyak masyarakat yang tidak ada pekerjaan maka kita alihkan bercocok tanam. Nanti cara menanamnya dan bibitnya semua akan didamping oleh Dinas Pertanian. Ini juga sejalan dengan program pak presiden tentang petani milenial. Dari pada kaum milenial hanya duduk nongkrong tidak jelas, mending kita buat lebih produktif,” tambahnya.

Dalam panen cabai (Rica) perdana itu, demplot cabe yang di panen ini terdiri dari 7 petak di lahan seluas 3 ha dengan jumlah pohon sekitar 8 ribu pohon cabai, dengan masa penanaman yang berbeda.

Varietas yang digunakan cabai yang merupakan varietas lokal. Cabe ini bisa bertahan panen terus hingga jangka waktu dua tahun jika dirawat dengan baik.

Menurut Kepala Dinas Provinsi Gorontalo Muljady Mario, lahan percontohan pengembangan cabe ini menerapkan berbagai teknologi yang mendukung pertumbuhan cabe.

“Areal percontohan ini kita mengaplikasikan berbagai macam teknologi. Ada teknologi bagaimana pengendalian penyakit yang ramah lingkungan, kemudian pemupukan baik organik maupun unorganik, kemudian juga teknik-teknik budidaya,” jelas Muljady.

Muljady mengharapkan lahan ini nantinya bisa menjadi lokasi pembelajaran baik untuk para petani maupun penyuluh.

“Harapannya nanti ini bisa menjadi areal percontohan yang didatangi oleh petani-petani kita, termasuk penyuluh untuk mereka belajar, kemudian apa yang ada dari sini bisa di replikasi di wilayah kerja atau wilayah usaha mereka,” harap Muljady.

(Adv/RL/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60