READ.ID, – Anggota KPU Provinsi Gorontalo Sophian Rahmola selaku divisi perencanaan data dan informasi membuat terobosan baru, dimana pada Pemilu kali ini akan mendata pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput.
“Kita akan buat database pimilih yang sudah mempunyai hak pilih, tapi dia tidak menggunakan hak pilihnya,” kata Sophian Rahmola, saat rapat evaluasi dan konsolidasi tahapan penyelenggaraan Pemilu 2019.
Menurutnya bahwa, selama ini KPU hanya fokus jumlah yang tidak menggunakan hak pilih, dan tidak mendata siapa yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Ia menjelaskan, teknisnya sangat mudah, pertama rekap hasil pendistribusian formulir C6, harus akurat. Maksudnya adalah, ketika masih ada formulir C6 yang belum terdistribusi tolong petugas mencatat alasan kenapa tidak bisa terdistribusi formulir C6.
“Setelah itu, pada saat pemilih datang ke TPS, disitu nantinya ada formulir yang harus diisi, yaitu nama pemilih dan harus ditanda tangani oleh pemilih yang bersangkutan,” jelas Sophian.
Dengan begitu KPU bisa mengetahui siapa yang telah menerima formulir C6, namun tidak datang ke TPS, berdasarkan isi nama tadi.
Namun, rekapituliasi pemilih Golput, belum langsung dikerjakan saat ini, akan tetapi paling tidak datanya sudah tersimpan, nanti setelah Pilpres ini baru akan dilakukan rekapitulasi.
“Hal ini dimaksud agar pada saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk tiga daerah tahun depan, KPU sudah tahu siapa yang harus didatangi untuk menjadi target sosialisasi,” tegas Sophian.
Sehingga secara berkala, angka Golput untuk Provinsi Gorontalo bisa terus ditekan.
