READ.ID, – Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Gorontalo Handoyo Sugiharto, pelaku jasa konstruksi adalah garda terdepan pelaksanaan pembangunan daerah.
Hal ini Ia ungkapkan ketika menyampaikan sambutan pada kegiatan forum jasa konstruksi yang digelar Maqna Hotel Gorontalo Selasa (09/04/2019).
“Forum ini adalah kegiatan yang kita tunggu-tunggu untuk mengadakan komunikasi antara para pengurus insan jasa konstruksi dengan kami selaku dinas PUPR. Kegiatan ini sangat penting, karena menurut kami peran serta pelaku jasa konstruksi sebagai garda terdepan pembangunan daerah,” ucap Handoyo.
Lanjut Handoyo, sesuai dengan undang-undang nomo 2 tahun 2017, tentang jasa konstruksi dan amanat undang-undang nomor 23 tahun 2014, tentang pemerintahan daerah.
Tugas pokok dan fungsi jasa konstruksi itu, adalah kewajiban setiap Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota.
“Tentunya bapak ibu sudah mengetahui seperti apa nanti lembaga pengembangan jasa konstruksi (LPJK), dan seperti apa nanti peran asosiasi atau peran pemerintah. Maka substansi dari undang-undang tersebut akan melahirkan satu lembaga instruktural, menjadi lembaga yang di pimpin oleh esselon II yang bisa menjadi rumah di pemerintah,” terang Handoyo.
“Sedangkan para pengusaha akan di bagi menjadi dua, yaitu lembaga sertifikasi profesi (LSP) yang dapat menerbitkan sertifikat profesi, dan asosiasi badan usaha atau LSBU. Untuk persertifikatan nanti akan di bahas di forum ini, sehingga akan memperoleh hasil yang positif untuk kemajuan jasa konstruksi di Provinsi Gorontalo,” timpal Handyo.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Jasa Konstruksi Abdul Rahman Lakadjo, menambahkan bahwa. Program kegiatan tersebut adalah upaya Dinas PUPR Provinsi Gorontalo, dalam memantapkan bidang jasa konstruksi. Karena tujuan dari kegiatan tersebut, bukan lain adalah meningkatkan pemahaman pelaku jasa konstruksi.
“Pada bidang jasa konstruksi sesuai undang-undang nomor 2 tahun 2017, dan rencana pemerintah yang sementara di susun. Terkait jasa konstruksi ini, saya minta dapat dipahami oleh stake holder sehingga kita bisa sama-sama bersinergi,” tutupnya.
