banner 468x60

Kasus ‘Hepatitis Misterius’ Masuk Indonesia, 3 Anak Meninggal

Hepatitis

READ.ID – Kementerian Kesehatan melaporkan 3 anak yang meninggal dunia dengan dugaan hepatitis akut. Ketiga anak tersebut meninggal saat dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Ketiganya meninggal dalam rentang 2 pekan hingga 30 April 2022.

“Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat,” tulis Kemenkes dalam siaran pers, dikutip Selasa (3/5/2022).

Kemenkes pun meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terkait kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya di sejumlah negara. Dalam hal jenis hepatitis yang muncul baru-baru ini, beberapa anak menderita gagal hati akut dan sejumlah kecil, di antaranya memerlukan transplantasi hati.

Adapun Kemenkes saat ini tengah melakukan investigasi untuk mengungkap penyebab kematian 3 anak tersebut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI akan melakukan penyelidikan epidemiologi.

“Selama masa investigasi, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi.

Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia WHO pertama kali menerima laporan hepatitis misterius pada 5 April 2022 dari Inggris Raya dengan 10 kasus. Mereka yang terinfeksi adalah anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai kejadian luar biasa (KLB), jumlah laporan terus bertambah. Tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.

Sebelumnya, pemeriksaan laboratorium di luar negeri telah dilakukan. Virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E tidak ditemukan sebagai penyebab dari penyakit tersebut.

Adenovirus terdeteksi pada 74 kasus di luar negeri yang setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai F type 41. SARS-CoV-2 ditemukan pada 20 kasus, sedangkan 19 kasus terdeteksi adanya ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60