READ.ID – Masyarakat nelayan dan petani di Kabupaten Pohuwato, bisa memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) melalui surat rekomendasi dari dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian dan Nelayan.
Dijelaskan Kabid Perizinan Tangkap Dinas Perikanan dan Kelautan Pohuwato, Zainuddin Zakaria, kenaikan BBM adalah putusan Pemerintah Pusat yang tidak bisa di atur kembali oleh daerah.
Zainuddin juga menyampaikan, dalam kenaikan harga pemerintah tidak menghapuskan subsidi dalam BBM itu sendiri.
“Yang masuk dalam subsidi ini kan pertalite dan solar, khusus nelayan mereka tetap dapat BBM subsidi lewat rekomendasi,”ungkapnya saat ditemui tim read.id, Rabu (07/09/2022)
Hanya saja kata Zainuddin, untuk memperoleh itu, saat ini para pengguna rekomendasi sudah harus menggunakan aplikasi mypertamina.
Hal itu tutur Zainuddin, diharuskan dalam ranggka untuk mengatur jumlah penggunaan sesuai pemanfaatannya dalam hal ini partalite dan solar.
“Solar ini digunakan untuk kapal kapal yang mesinnya 10 sampai 29 GT, dan pertalite untuk nelayan tradisional yang dibawah 3 GT, jadi semua usaha nelayan itu wajib dan harus terdaftar di mypertamina,”terangnya
Hal serupa, dikatakan pengawas alat pertanian Dinas Pertanian Pohuwato Ikhlas, SP, untuk masyarakat tani dapat memperoleh BBM subsidi melalui rekomendasi.
Dirinya juga menambahkan, jumlah BBM subsidi untuk petani yang menggunakan rekomendasi sesuai kebutuhan meraka saat menggarap lahan.
“Rekomendasi untuk petani tetap ada, kalau jatah itu tidak menentu, kita sesuaikan dengan permintaan petani, jangka waktunyakan satu bulan, misalnya 25 ha berrti dia 7 kali pengambilan setiap minggu 2 kali, dan klo jumlah itu belum cukup seprti masi ada 5 ha yang tersisa maka mereka mengurus lagi rekom sesuai yang tersisa itu,”pungkasnya
