banner 468x60

Pemkab Gorontalo Bakal Terima Bantuan Dana Project Green Climate Fund

Project Green Climate Fund
banner 468x60

READ.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo bakal menerima bantuan dana guna mendukung project Green Climate Fund.

Hal itu terungkap saat Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo yang didampingi kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gorontalo, Cokro Katili saat mengikuti rapat di kantor sekretariat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL),Jakarta Selatan, Kamis (04/02/2021).

Dalam rapat itu, dilaksanakan pertemuan strategis konsorsium dengan kemitraan guna mendukung project Green Climate Fund.

Green Climate Fund (GCF) adalah sebuah mekanisme pendanaan di bawah Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) yang secara khusus dibentuk untuk memberikan dukungan keuangan sehingga negara-negara seperti Indonesia dapat mencapai target pengurangan emisinya.

Untuk dukungan project GCF di Kabupaten Gorontalo sendiri diharapkan mewujudkan program pengembangan zona strategis pertanian terintegrasi di daerah setempat.

Kepala Bappeda Kabupaten Gorontalo Cokro Katili mengatakan, pertemuan itu dalam rangka pengajuan proposal bantuan terhadap Green Climate Fund (GCF). Kabupaten Gorontalo menjadi salah satu objek dari konsorsium NJO Nasional yang dipelopori oleh Yayasan Rumah Energi, dan Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan beberapa konsorsium NJO.

“Kita difasilitasi untuk mendapatkan bantuan khususnya bidang pertanian terpadu yang rendah karbon. Nah, tadi kita rapat bersama dengan konsorsium itu, pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan pihak kemitraan Partnership yang dipercayakan oleh GCF untuk meneliti proposal kita,” Kata Cokro melalui sambungan telefon, seusai mendampingi Bupati Nelson dalam pertemuan tersebut.

Dari pihak kemitraan, kata Cokro hadir Laode Syarif sebagai senior afseiser, dari kemitraan serta beberapa pejabat kemitraan.

“Hasilnya pembicaraan tadi dari pihak kemitraan yang mewakili GCF setuju dengan proposal ini dan mereka akan suport untuk dimasuk ke GCF yang berpusat di Soul Korea Selatan,” ujar Cokro.

Sesuai mekanisme dari pihak GCF sendiri, kita akan berusaha pada pertengahan tahun 2021 ini sudah implementasi, tetapi dikarenakan masih kondisi pandemi covid, kemungkinan di akhir tahun. GCF hanya melakukan dua kali rapat persetujuan, pada pertengahan tahun dan di akhir tahun.

”Karena masih kondisi pandemi covid -19, kemungkinan akhir tahun, jadi secara implementasi akhir tahun dan nantinya core yang kita pilih nanti ada di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan yang akan berfokus pada komoditi kelapa,” Pungkas Cokro.

(RL/Kominfo/Read)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60
banner 468x60