READ.ID – Sekelompok Mahasiswa rusak fasilitas Laboratorium Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Minggu (08/12). Kerusakan tersebut menyebabkan pintu kaca di Laboratorium pecah akibat diserang menggunakan besi dan batu.
Tak hanya itu, sekelompok mahasiswa juga merusak kaca gedung baru milik Fakultas Pertanian dan merusak dua motor milik mahasiswa jurusan Ilmu Teknologi Pangan (ITP). Bahkan melukai seorang Mahasiswa ITP yang tengah berada di Laboratorium.
Salah satu mahasiswa jurusan ITP Faperta, Rizcy Saputra yang menjadi korban pemukulan mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 03.30 Minggu dini hari, yang saat itu dia bersama 4 rekannya tengah mengerjakan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di Laboratorium.
Awal peristiwa kata Rizcy, ada sekitar 8 mahasiswa teknik UNG yang tiba-tiba masuk kedalam Laboratorium dengan membawa sebatang besi. Saat itu, sempat terjadi aduh mulut karena mahasiswa ITP menanyakan alasan para mahasiswa teknik datang di Laboratorium dengan membawa alat besi.
“Kami mahasiswa di Laboratorium tidak tahu apa masalahnya yang membuat para mahasiswa teknik itu seperti menyerang kami. Saat melihat mereka sudah makin banyak, saya dan teman-teman keluar dari lab karena mereka sudah merusak fasilitas Laboratorium,” ungkap Rizcy.
Lanjut Rizcy, para mahasiswa teknik itu juga mengejarnya, hingga mengakibatkan dia mengalami luka pada bagian perut akibat tendangan.
“Sewaktu kejadian itu, Saya sempat ditendang diperut. dan Mereka juga merusak dua motor kami, hingga merusak kaca di gedung baru Faperta. Mereka juga mengaku kepada saya bahwa mereka sudah mabuk. Kami pun terpaksa melarikan diri karena jangan sampai dipukul habis-habisan ,” tuturnya.
Hingga saat ini, Wakil Dekan III Faperta UNG dengan pihak lembaga Fakultas Teknik masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
Namun, Wakil Dekan III Fakultas Teknik UNG, Tajuddin Abdillah menuturkan bahwa, para pelaku yang menyerang Laboratorium Faperta UNG, ada empat mahasiswa yang sudah teridentifikasi yakni diduga mahasiswanya sendiri.
“Dari laporan ada sekitar 8 orang dan baru empat orang yang sudah teridentifikasi. Kami pihak lembaga Fakultas Teknik akan serius menangani ini dan akan memberikan sanksi jika para mahasiswa teknik yang terlibat,” tegasnya. (Wahyono/Yandi/Read)
