banner 468x60

SMK PPN Jadi Sekolah Pusat Koleksi Tanaman dan Bibit Pertama di Gorontalo

SMK PPN

READ.ID – Guna menyiapkan generasi muda pertanian yang terampil dan kompeten, Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Patriot Pertanian Nasional (PPN) Gorontalo diharapkan dapat mewujudkan hal tersebut, sesuai dengan tujuan visi dan misi yang ada.

Kepala SMK PPN Gorontalo Jamaluddin Hamid mengatakan, tujuan hadirnya sekolah ini, yaitu untuk menjadikan sekolah SMK PPN sebagai pusat koleksi tanaman dan pembibitan, berupa tanaman pangan, sayuran, buah, hias, obat, dan tanaman adat, pertama di Gorontalo.

Dirinya menjelaskan, adapun arti dari pusat koleksi tanaman sendiri, yaitu sebagai bentuk dari wisata edukasi. Sementara, arti dari pusat pembibitan, yakni sebagai bagian dari bisnis center atau dikomersilkan.

Sebagai informasi, Jamaluddin Hamid menyampaikan, saat ini SMK PPN Gorontalo memiliki kurang lebih 200 jenis tanaman, baik tanaman pangan, holtikultura, dan koleksi tanaman adat Gorontalo.

Tidak hanya itu, kata Jamaluddin Hamid, sekolah ini pun memiliki jenis tanaman yang hampir tidak ditemukan di daerah Gorontalo.

Seperti tanaman Stevia atau pemanis alami dan tanaman jenis mint yang memiliki bau yang khas.

“Juga ada pohon Zaitun dan Siwak, serta lain-lain, yang hampir tidak dapat ditemukan tumbuh di Gorontalo”, ungkap Jamaluddin Hamid, Rabu (19/1/2022).

Pihaknya pun mengakui, untuk tanaman seperti Mangga, terdapat 5 macam jenis. Begitu juga, untuk tanaman adat seperti “Tabongo”, pihaknya pun mempunyai 7 jenis yang berbeda-beda.

Melihat hal ini, Jamaluddin Hamid menginginkan, agar masyarakat dapat mendukung visi dan misi SMK PPN Gorontalo sebagai pusat koleksi tanaman dan edukasi, baik dari pemerintah, pemangku adat, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya.

Lebih lanjut, Jamaluddin Hamid menambahkan, pihaknya akan mengembangkan hasil tanaman tersebut, untuk diolah menjadi makanan ataupun minuman.

“Contohnya seperti mengolah tanaman Temulawak, Cincau, Tebu, dan Jahe”, sebut Jamaluddin Hamid.

Nantinya, Jamaluddin Hamid menegaskan, dalam mengelolah tanaman nanti, akan melibatkan siswa dan guru, dengan sistem pembelajaran berbasis project.

Sekolah yang berlokasi di desa Luhu Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo memiliki fasilitas gedung yang cukup memadai, dengan luas lahan 1,5 hektar ini, diharapkan mendapat dukungan semua pihak, terutama dari pemerintah.

(Rinto/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60