banner 468x60

Pemerintah Pusat Diminta Segera Realisasikan Dana Insentif Nakes di Kabupaten Blitar

Nakes Blitar

READ.ID, BLITAR – Pemerintah Pusat diminta agar segera merealisasikan dana instensif bagi tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Blitar.

Pasalnya, sampai hari ini pemerintah pusat belum mentransfer dana insentif pada nakes yang bergulat menangani Covid-19 pada Oktober, November dan Desember 2020.

Kepala Bidang (Kabid) Sumber daya Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar, Handono berharap dana insentif Nakes di Kabupaten Blitar bisa segera cair.

“Karena jumlah pasien yang terpapar positif, tiap bulanya bertambah. Sehingga Biaya Operasional Kesehatan (BOK) itu diperlukan untuk mendukung pelaksanaan penanganan penyebaran Covid-19,” tuturnya, Jumat (19/02/2021).

Handono merinci, nakes yang belum menerima itu yakni yang bertugas di 2 rumah sakit (RS) milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar dan Nakes yang bertugas di 24 puskesmas.

“Itu masih menunggu pembayaran insentifnya selama tiga bulan. Sementara total tunggakan pemerintah pusat untuk insentif mereka sekitar Rp. 5.720.000.633,00,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Handono membeberkan, bahwa anggaran BOK di tahun 2020 lalu, jumlah plafon dari pusat sebesar Rp. 5.872.200.000,00, kemudian terealisasi sebesar Rp5.450.754.037,00.

“Sedangkan adanya sisa sebesar Rp441.435.963,00 akan dibayarkan bersamaan pembayaran tunggakan dari pusat,” terangnya.

Kata dia, ranah [kewajiban] pembayaran insentif itu berada di Kementerian Kesehatan dan bukan pada Pemkab Blitar atau di dinas kesehatan setempat.

“Kami hanya selaku tim Verifikator saja,” ucap Kabid Sumber daya Kesehatan,Dinkes Kabupaten Blitar itu.

Sementara itu, terkait keterlambatan, Handono menduga karena terkendala aturan yang selalu berubah, sehingga belum bisa diterapkan.

“Infonya akan dibayarkan melalui anggaran 2021, sambil menunggu petunjuk teknis (Juknis) yang baru,” pungkasnya.

Sekedar informasi, merujuk data penyebaran Covid-19 di Kabupaten Blitar per tanggal 18 Februari 2021, total terkonfirmasi positif sebanyak 4.151 kasus. Sembuh 3.599 orang, di observasi 199 orang dan yang meninggal 329 orang.

(Didik/Read)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60