banner 468x60

Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar Jadi Tempat Pengembangan Sumber Daya

READ.ID – Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar jadi tempat pengembangan sumber daya.Berbagai kerajinan dan pernak pernik hasil impact tranformasi perpustakaan dari pemustaka dan masyarakat umum terpajang rapi di rak showroom.

Seperti yang terlihat di ruang kerja Kasi Pengembangan dan koleksi, Bidang Layanan dan Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar di Jl. Raya Kediri ­Blitar No. 912 Tugurante Blitar, Kamis 03/12/2020.

Saat ini, perpustakaan dalam perkembangannya merupakan tempat sumber informasi bagi masyarakat menurut Yohanes Diaz Joyoharjo Bidang Layanan dan Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan.

“Kita akan memberikan pemahaman terhadap masyarakat bahwa perpustakaan saat ini merupakan pusat informasi, dengan mengetahui banyak informasi tentu kami akan menfasilitasi agar pemustaka atau masyarakat bisa memahaminya dan berkegiatan sesuai yang dia baca dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya”. tuturnya

Suapaya juga di masa pandemi Covid-19 dan berkaitan dengan kondisi perpindahan kantor dinas yang masih tergolong belum 2 tahun ini, agar masyarakat mengetahui informasi terkait layanan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar.

Selain dengan mengakses iBlitar, juga bisa lewat Facebook (Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Blitar) dan Twitter, agar masyarakat bisa mengakses perpustakaan Kabupaten Blitar.

Dalam kesempatan yang sama, Katini Kasi Pengembangan dan Koleksi menyampaikan, kerajinan yang terpasang merupakan hasil impact transformasi perpustakaan dengan mitra atau binaan Dinas Perpustakaan dan Arsip kabupaten Blitar.

“Dinas saat ini memiliki beberapa binaan, dalam hal ini binaannya langsung ke desa atau kelurahan, dimana setiap bulan kita mengadakan kegiatan yang pesertanya dari pemustaka atau masyarakat. saat ini sudah ada 6 desa penerima manfa’at dari program transformasi perpustakaan,” imbuhnya.

Pemustaka tidak ada kendala dalam menyalurkan hasil impact transformasi perpustakaan karena penyalurannya sudah terbiasa menggunakan system online, walaupun saat ini dalam masa pandemi.

“Untuk penyaluran produksi hasil impact tranformasi perpustakaan yang semula di jual langsung ke konsumen, di masa pandemi ini, mereka telah mampu beradaptasi menyalurkan hasilnya dengan system online,” pungkasnya.

(Adv/Kmf/Didik)

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60