banner 468x60

PT. IMA Akhiri Kontrak Gudang Beku Pemprov Gorontalo

PT. IMA Akhiri Peminjaman Gudang Beku Terintegrasi Milik Pemprov Gorontalo

READ.ID – PT. Indosukses Mandiri Abadi (IMA) mengakhiri kontrak kerja sama peminjaman gudang beku terintegrasi milik Pemprov Gorontalo di Desa Molawahu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo.

Pengakhiran kerja sama ditandatangani oleh Direktur Utama PT. IMA Hadi Rahardja dengan Sekretaris Daerah yang diwakili Kadis Perikanan dan Kelautan Sila Botutihe dan Kepala Biro Hukum Ridwan Hemeto bertempat di Menara Batavia, Jakarta. Gubernur Gorontalo Rusli Habibie juga turut hadir menyaksikan penandatanganan tersebut.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Sila Botutihe menjelaskan bahwa pengakhiran kerja sama tersebut bukan disebabkan oleh faktor teknis, pelayanan dan iklim investasi melainkan ada persoalan internal perusahan PT. IMA.

“Jujur kami sedih, karena kerja sama ini tidak saja menghasilkan Pendapatan Asli Daerah, tapi Indosukses juga menjadi eksportir udang beku vaname tradisional yang sudah dikenal di Jepang selama satu tahun kiprah mereka di Gorontalo,” katanya.

PT. IMA diketahui meminjam gudang beku terintegrasi sejak tanggal 20 April 2020 lalu. Kerja sama itu dilaksanakan selama lima tahun dengan nilai Rp2,6 miliar. Pengakhiran kerjasama ini tidak mempengaruhi nilai kontrak karena sudah dilunasi di awal sesuai Permendagri No. 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Ia juga menambahkan bahwa dari aspek teknis, potensi perikanan khususnya udang vaname di Gorontalo cukup menjanjikan yakni diangka 14.000 hingga 15.000 ton per tahun. Potensi budidaya air payau sebesar 16.713 hektar yang tersebar di Kabupaten Pohuwato, Boalemo dan Gorontalo Utara.

Perusahaan ini juga diketahui cukup progresif selama setahun menjalankan bisnis ekspor udang vaname tradisional ke Jepang. Tercatat mereka tiga kali ekspor dengan total 31,8 ton. Ekspor perdana bahkan dilakukan tiga bulan setelah kerjasama ditandatangani.

“Bayangkan saat kita menandatangani kontrak tahun lalu itu awal pandemi covid-19. Tiga bulan beroperasi mereka sudah ekspor udang ke Jepang lebih kurang 10,8 ton. Jadi sekali lagi masalahnya bukan teknis tapi lebih ke internal. Kita hargai keputusan itu,” imbuhnya.

Gudang beku terintegrasi rencananya akan dicarikan investor lain untuk dimanfaatkan. Dinas perikanan mengklaim sudah ada beberapa perusahaan yang tertarik untuk menggunakan fasilitas tersebut. Meski begitu, gudang beku harus dinilai ulang oleh appraisal sebelum ditender jika ada lebih dari satu perusahaan peminat.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60