Berjalan Lancar, Program Tali Asih PGP Untuk Masyarakat Penambang Capai 74 Persen

Program Tali Asih PGP Capai 74 Persen

READ.ID – Program tali asih Pani Gold Project (PGP) terus berlanjut dan realisasi pemberian tali asih bagi penambang yang berkegiatan di area konsesi perusahaan di Blok Alamotu mencapai kisaran 73-74 persen.

Diketahui, program tali asih bagi penambang sendiri dipusatkan di Pioneer Camp. Lokasi tersebut dipilih sebagai titik yang dekat dengan tempat para penambang sekaligus area yang dilengkapi fasilitas perkantoran untuk menunjang kegiatan wawancara dan kompilasi dokumen.


banner 468x60

Direktur Utama PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) Boyke Abidin menyampaikan, bahwa program pemberian tali asih bagi penambang berjalan tertib dan lancar dan juga para penambang bersama tim verifikasi saling terbuka bertukar informasi.

“Realisasi pemberian tali asih bagi penambang di Blok Alamotu mencapai kisaran 73-74 persen. Ini cukup menggembirakan,”ungkapnya

Boyke juga menjelaskan, bahwa Blok Alamotu adalah blok kedua yang diverifikasi setelah Blok Kolokoa yang sudah selesai lebih dulu dengan realisasi tali asih mencapai 73 persen. Saat ini, proses verifikasi sudah masuk Blok Ilota Kiri.

Boyke menggarisbawahi bahwa Pani Gold Project akan selalu hadir sebagai tetangga yang baik bagi masyarakat Pohuwato dengan pendekatan santun, humanis dan berkeadilan.

“Khusus program tali asih bagi penambang ini, Pani Gold Project mengedepankan nilai-nilai jujur, adil dan transparan,”tuturnya

Sebagai informasi, Pani Gold Project dikelola bersama PT GSM, PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), PT Pani Bersama Tambang (PBT) dan PT Mentari Alam Persada (MAP) yang semuanya di bawah PT Merdeka Copper Gold Tbk.

Sementara itu, salah satu penambang, Sarton, menyatakan terima kasih dan rasa syukur karena menerima tali asih dari perusahaan.

“Alhamdulillah, saya syukuri. Ini tali asih harus disyukuri. Saya dan penambang tidak punya hak, karena tidak punya kepemilikan atas lahan yang kami garap,”bebernya

Selanjutnya, dirinya berharap agar pemerintah dan dinas terkait bisa segera mengurus dan merealisasikan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR). Sementara WPR belum terealisasi, diakuinya dia dan penambang lain berkegiatan di Botudulanga, Balayo dan Tomula yang terletak di luar area konsesi perusahaan.

Dikatakan Sarton, proses pemberian tali asih itu dimulai dengan wawancara, di mana penambang menjelaskan kegiatannya dan properti yang dioperasikan.

“Kami menjelaskan kapan mereka mulai berkegiatan dan kapan mereka berhenti, jika memang mereka sudah tidak berkegiatan,”imbuhnya

Disamping itu juga, seorang penambang lain Fengki menambahkan, yang berkegiatan di beberapa lokasi blok, menyadari kehadiran perusahaan di Gunung Pani memiliki kekuatan hukum berupa izin pinjam pakai kawasan hutan, izin usaha pertambangan dan lainnya.

“Kehadiran perusahaan dilengkapi dengan izin konsesi, sementara penambang tidak. Oleh karena itu, kami menerima tali asih ini,”terangnya

Fengki juga mengakui, bahwa dirinya ikut aktif mengedukasi masyarakat terkait program tali asih ini. Penambang yang sudah menerima tali asih harus menghentikan kegiatan di area konsesi perusahaan.

“Mewakili masyarkat penambang kami berharap, agar nantinya anak anak kami bisa direkrut sebagai karyawan perusahaan,”tandasnya

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60