READ.ID – Pembangunan infrastruktur di Provinsi Gorontalo terus mendapat perhatian dan pengawasan dari pihak DPRD Provinsi Gorontalo. Diantaranya, melalui berbagai proyek pembangunan gedung dan renovasi sekolah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Menanggapi hal ini, pihak Komisi III DPRD Provinsi Gorontalo turut aktif melakukan evaluasi dan kunjungan lapangan. Sehingga, anggota Komisi III mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Gorontalo, untuk meminta penjelasan atas hal tersebut.
Mengingat, dalam kurun waktu beberapa hari ini, pihak Komisi III pun menyoroti beberapa lokasi pembangunan, pada proyek gedung sekolah di Provinsi Gorontalo.
Ketua Komisi III Thomas Mopili mengungkapkan, ada enam lokasi yang bermasalah pembangunannya. Namun, menurut Thomas, yang dinilai parah yakni ada di dua lokasi, salah satunya di SMK PPN yang ada di desa Luhu, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo.
Dikatakan Thomas bahwa, dalam pembangunan tersebut, terdapat perbedaan antara perencanaan awal dan kenyataan yang terjadi di lapangan.
Yang sebenarnya bangunan itu, kata Thomas, rencananya hanya satu lantai, tiba-tiba diminta oleh pihak sekolah dibikinkan lantai dua.
Meski begitu, Komisi III tidak mempermasalahkan pembangunan dua lantai tersebut, karena pertimbangan lahan yang terbatas, namun kualitas bangunanlah yang menjadi kekhawatiran serius.
“Keputusan ini, meskipun mendapat dukungan dari Kementerian, namun menimbulkan perubahan pada konsumsi dasar pembangunan”, tegas Thomas.
Menurut Thomas, pembangunan dengan konsumsi dasar konstruksi yang tidak sesuai dapat mengakibatkan ketidakstabilan bangunan.
“Sehingga, dapat meningkatkan risiko bahaya bagi siswa, terutama yang beraktivitas di lantai II”, tutup Politisi Golkar ini.
