READ.ID – Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berupaya meningkatkan mutu pembelajaran, dengan menyelenggarakan Workshop Pembelajaran, Method Case dan Team Based Project, Senin (30/8/2021).
Direktur Pascasarjana UNG Prof Asna Aneta, menyampaikan, kegiatan itu diikuti oleh seluruh pimpinan yang ada di lingkungan pascasarjana.
“Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan digitalisasi pengajaran terhadap mahasiswa,” ungkap Prof. Asna.
Pelatihan ini juga, penting untuk pemilihan bentuk dan metode pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan yang diharapkan telah ditetapkan dalam suatu tahap pembelajaran sesuai Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Bentuk pembelajarannya, kata Hasna, berupa kuliah, responsi, tutorial, seminar atau yang setara, praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan/atau bentuk pembelajaran lain yang setara.
“Sementara metode pembelajaran disajikan dalam bentuk diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian pembelajaran lulusan,” tuturnya.
Workshop yang diselenggarakan ini, menghadirkan penyaji dari ketua tim pengelola e-Learning Management System (LMS) UNG, Nurijal, S.Pd,M.Pd.
Kegiatan workshop ini sangat bermanfaat dalam mendorong para dosen untuk mampu merencanakan dan menyajikan pembelajaran secara daring maupun e-learning.
Pembelajaran berbasis e-learning tidak hanya memastikan menggunakan suatu media elektronik atau suatu teknologi belajar. Akan tetapi, pembelajaran secara e-learning harus pula memastikan terjadinya proses kegiatan belajar pada mahasiswa melalui suatu struktur belajar tertentu.
Oleh karena itu, dalam workshop ini mengarahkan pembelajaran daring pada pendekatan instruksional berbasis Case Based Learning (CBL) dan Project Based Learning (PJBL).
Agar dapat terselenggara dengan efektif pola pendekatan pembelajaran tersebut pada perkuliahan, maka para dosen harus mampu menyusun dan menggembangkan terlebih dahulu sebuah Rancangan Pembelajaran Semester (RPS).
Model RPS yang dirancang, tentunya berstrategi untuk pembelajaran bauran atau blended learning dengan pendekatan CBL dan PJBL.
Selain itu, para dosen harus dapat menetapkan pula suatu alur belajar bauran atau blended learning yang efektif.
Dalam workshop ini, para dosen dilatih pula untuk menerapkan alur PEDATI sebagai tahap kegiatan belajar mahasiswa.
Alur tersebut, dimulai dari pelajari materi digital yang disajikan dosen secara mandiri, mendalami suatu case melalui diskusi kolaboratif antara mahasiswa maupun dosen, menerapkan pengalaman belajar mandiri melalui penugasan berbasis CBL atau PJBL dan mengevaluasi kemampuan mahasiswa dari apa yang telah dipelajari, didalami dan diterapkannya melalui tes.
Hal penting selain menyusun RPS, yaitu menentukan dan membuat learning obyek material secara digital yang dapat disajikan ke dalam LMS.
Kualitas konten digital yang disajikan sangat mempengaruhi terciptanya suatu pengetahuan tertentu.
Sehingga, ditekankan pentingnya memilih suatu media digital berdasarkan pada jenis pengetahuan yang hendak dikuasai oleh mahasiswa tersebut.
Terakhir, kemampuan yang sangat menentukan pula terselenggaranya pembelajaran secara e-learning, yaitu keterampilan para dosen merangkai alur dan konten pembelajaran yang telah direncakan tersebut ke dalam LMS.
Keterampilan tersebut, perlu pendampingan dan pelatihan secara bertahap dan terukur. Sehingga nya, kegiatan ini perlu dikemas kembali ke dalam kegiatan yang memfokuskan untuk teknis merangkai pada LMS.