banner 468x60

Dirjen Vokasi Tinjau SMKN 3 Komodo di Labuan Bajo

Dirjen Vokasi Tinjau SMKN 3 Komodo di Labuan Bajo

READ.ID – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), Wikan Sakarinto meninjau hasil pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), yaitu SMKN 3 Komodo Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Dirjen Diksi, Wikan, didampingi Direktur Politeknik El Bajo Commodus, Putu Astawa, dan Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Manggarai, Wilhelmus Bastian, diterima dengan hangat oleh Kepala SMKN 3 Komodo Labuan Bajo, Hortensia Herima beserta para guru yang semuanya relatif masih muda.

Menurut Wikan, dana bantuan USB dari Kemendikbudristek, senilai sekitar Rp6 miliar dari tahun anggaran 2020 yang diperuntukkan untuk bantuan fisik bangunan dan peralatan kebutuhan pembelajaran, diharapkan mempercepat penciptaan sumber daya manusia (SDM) di Nusa Tenggara Timur yang unggul, terampil, dan berkompeten, untuk mendukung visi besar pemerintah membangun Labuan Bajo menjadi destinasi pariwisata super prioritas.

“Kalau Labuan Bajo mau maju pesat sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, ya SDM-nya ayo digarap makin serius dan disiapkan agar terampil dan kompeten, serta inovatif, sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja. Istilahnya, Link and super Match.” kata Wikan.

Oleh karena itu, menurut Wikan, tiga bidang keahlian yang dibuka di SMKN 3 Komodo, yaitu Wisata Bahari dan Ekowisata, Seni Tari, dan Kriya Tenun, sangat relevan dengan sektor industri pariwisata dan hospitality.

“Kita berharap SMK ini walaupun masih baru, sudah mampu membangun Link and Match dengan DUDIKA (Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja), harus punya visi menciptakan wirausaha-wirausaha seni dan pariwisata yang hebat kedepannya. Jangan cuma bervisi mencetak pencari kerja,” kata Wikan.

Kunci dan indikator utamanya, lanjut Wikan, yaitu softskills dan karakter hebat lulusan SMK.

“Jadi guru-guru SMK harus mau berubah, jangan gitu-gitu aja dalam mengajari siswa-siswa. Guru SMK ‘zaman now’ harus mampu memainkan peran kadang-kadang sebagai teacher, mentor, coach, motivator, atau sebagai fasilitator project-based learning yang proyeknya didapatkan dari industri dan dunia nyata,” imbuh Wikan.

Menurut Hortensia Herima, jumlah peminat SMKN 3 Komodo yang mendaftar saat ini sudah mencapai 172 orang calon siswa, dan masa PPDB masih belum selesai.

“Jadi masih memungkinkan untuk bertambah jumlah siswa barunya,” imbuh Bastian, sebagai Kepala SMK Sadar Wisata, Ruteng, yang saat ini sudah mendapatkan hampir 800 jumlah peminat yang mendaftar.

Menurutnya, animo masyarakat untuk memasukkan anaknya ke SMK semakin meningkat, dan baik sekali fenomena ini juga terjadi di daerah yang relatif termasuk Daerah 3T.

Wikan mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi NTT, dan berharap semakin kuat bersinergi bersama pemerintah pusat untuk membangun pendidikan SMK dan vokasi di daerah.

Hortensia Herima menargetkan, pada angkatan pertamanya, walaupun baru diresmikan 21 Mei 2021 yang lalu oleh Gubernur NTT, tetapi bisa langsung memiliki kerja sama yang terjalin dengan DUDIKA di sekitarnya khususnya di bidang pariwisata.

Wikan yang cukup terkejut dan bersyukur dengan animo peminat SMKN 3 Komodo sudah langsung mencapai 172 orang. “Walaupun baru berdiri, SMK ini didampingi oleh kakak pembina yaitu Politeknik El Bajo Commodus dan SMK lainnya khususnya SMK Pusat Keunggulan di NTT yaitu SMK Sadar Wisata yang sudah maju,” ujar Wikan

“SMK yang sudah maju, harus mengimbaskan dan melatih SMK lainnya,” kata Wikan

Mendukung pernyataan Dirjen Wikan tersebut, Putu Astawa mengatakan, Politeknik El Bajo Commodus siap untuk segera merintis program SMK-D2 Jalur Cepat, yang baru diluncurkan oleh Ditjen Pendidikan Vokasi, dengan SMKN 3 Komodo, seperti yang sedang dikembangkan bersama dengan SMK Sadar Wisata serta belasan SMK pariwisata lainnya di Manggarai Raya.

SMK 3 Komodo saat ini telah terealisasi dengan dibangunnya bangunan sekolah atas tanah seluas 10.000 meter persegi hibah dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan memiliki dua ruang praktik siswa, kantor guru dan kepala sekolah, serta tiga ruang kelas beserta kelengkapan furnitur dan perlengkapan pendukung lainnya.

“Saat ini kami didukung oleh 30 pengajar yang beberapa diantaranya memiliki latar belakang profesional di industri yang siap mendidik dan melatih calon pelajar SMK,” jelas Hortensia Herima.

“Kami juga telah merintis kolaborasi kerjasama dengan beberapa hotel ternama di Labuan Bajo untuk link and match, yakni Hotel La Silvia, Sudamala, Jayakarta, Bintang Flores, La Prima dan juga Politeknik El Bajo sebagai perguruan tinggi pendamping kami,” tambah Kepala SMKN 3 Komodo.

“Kami selaku SMK yang kebetulan mendapatkan amanah SMK Pusat Keunggulan akan berusaha untuk membesarkan pertumbuhan SMKN 3 Komodo, karena SMK baru ini harus bisa setara segera berlari dengan sekolah lainnya, terlebih kami harus memiliki semangat pengimbasan ke SMK lainnya,” pungkas Kepala SMKN 3 Komodo.

Baca berita kami lainnya di

banner 468x60